Tujuannya agar semua vaksin yang di distribusikan ke fasilitas kesehatan hingga paling bawah sekali kirim harus segera di habiskan atau disuntikkan kepada penerima program vaksinasi corona di Indonesia.
"Saya minta Menkes agar menyampaikan kepada organisasi terbawah jangan ada stok dalam vaksin artinya sekali kirim habiskan, karena kami ingin kejar vaksinasi terlaksana secepat-cepatnya," kata Presiden Jumat (16/7) pagi saat membuka rapat kabinet terbatas, dalam video yang diunggah oleh Sekretariat Kabinet pada Sabtu (17/7) siang.
Presiden Joko Widodo memerintahkan agar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melihat betul angka dan data data di program vaksinasi corona di Indonesia.
Sebab menurut Presiden Joko Widodo dari data ia lihat, baik vaksin jadi maupun bulk yang sudah masuk ke Indonesia hingga Jumat (17/7) kemarin sudah mencapai 137 juta untuk program vaksinasi corona di Indonesia.
Sementara vaksin corona yang sudah disuntikkan ke masyarakat dalam program vaksinasi corona di Indonesia sekitar 54 juta.
"Artinya stok yang ada baik di Bio Farma di Kementerian kesehatan maupun Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Kota, Rumah Sakit dan Puskesmas masih terlalu besar," kata Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Pensiun Dini dari Pangkat Mayor Infantri TNI, Begini Nasib Sulaiman Hardiman, Ngaku Nikmati Hidupnya Kini hingga Tekuni Hobi Tak Diduga Ini Menurut Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu terbukti penyuntikan vaksin corona dalam program vaksinasi corona di Indonesia bisa mencapai dua juta lebih dalam sehari.
"Saya yakin 5 juta sehari bisa di lakukan," kata Presiden. Presiden menyebut kunci dalam menyelesaikan pandemi adalah kecepatan vaksinasi corona di Indonesia.
Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo juga memerintahkan agar program vaksinasi corona di Indonesia yang dilakukan secara door to door oleh Badan Intelijen Negara (BIN) diteruskan.
Selain itu, Presiden menyoroti agar proses vaksinasi corona di Indonesia di tiga provinsi mana segera didahulukan.