Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Disuntikkan ke Tubuh Jokowi, Vaksin Sinovac Punya 6 Cara Kerja Agar Covid-19 Langsung Keok Saat Masuk ke Badan, Begini Tahapannya

Angriawan Cahyo Pawenang - Minggu, 25 Juli 2021 | 18:42
Jokowi saat menerima vaksin Sinovac
Istana Kepresidenan

Jokowi saat menerima vaksin Sinovac

Gridhot.ID - Vaksin Sinovac jadi salah satu vaksin covid-19 yang digunakan pertama kali di Indonesia. Dikutip Gridhot dari Kompas.com, vaksin Sinovac bahkan disuntikkan ke tubuh presiden Jokowi yang jadi orang pertama memulai program vaksinasi di Indonesia.

Vaksin Sinovac sendiri bukanlah vaksin sembarangan.

Dikutip Gridhot dari Kontan, CoronaVac adalah vaksin virus corona yang dikembangkan oleh perusahaan swasta China, Sinovac. ​Vaksin ini satu dari tujuh jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia.

Baca Juga: Satu Geng dengan Nindy Ayunda, Ashanty Respon Curhatan Olla Ramlan yang Mengaku Ditusuk Teman dari Belakang, Istri Anang Hermansyah: Cukup Tahu Saja

Sinovac menggunakan metode inactivated untuk mematikan virus sehingga vaksin tersebut tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan. Sinovac telah melakukan tahap uji klinis untuk memastikan keamanannya.

Dirangkum dari New York Times, berikut 6 cara kerja vaksin Sinovac:

1. Terbuat dari virus corona

Untuk membuat CoronaVac, para peneliti Sinovac memulainya dengan mengambil sampel virus corona dari pasien di China, Inggris, Italia, Spanyol, dan Swiss. Satu sampel dari China akhirnya menjadi dasar pembuatan vaksin.

CoronaVac bekerja dengan membuat antibodi untuk melawan virus corona SARS-CoV-2. Antibodi menempel pada protein virus.

2. Menonaktifkan virus corona

Para peneliti menumbuhkan stok besar virus corona di sel ginjal monyet. Kemudian mereka menonaktifkan virus dengan bahan kimia yang disebut beta-propiolakton.

Baca Juga: Polah Tingkah Ayu Ting Ting yang Dituding Palgiat Konten YouTube, Anak Ayah Rozak Terang-terangan Sindir 'Mbak Lambe': Terimakasih Sudah Menviralkan

Virus corona yang tidak aktif tidak bisa lagi bereplikasi. Tetapi protein mereka tetap utuh.

Para peneliti kemudian menarik virus yang tidak aktif dan mencampurkannya dengan sejumlah kecil senyawa berbasis aluminium yang disebut adjuvan. Adjuvan merangsang sistem kekebalan untuk meningkatkan responsnya terhadap vaksin.

3. Mendorong respons kekebalan tubuh

Karena virus corona di vaksin Sinovac sudah mati, mereka bisa disuntikkan ke tubuh manusia tanpa menyebabkan Covid-19. Begitu masuk ke dalam tubuh, beberapa virus yang tidak aktif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen.

Sel yang membawa antigen merobek virus corona dan memunculkan beberapa fragmen di permukaannya. Lalu, sel T dalam tubuh mendeteksi fragmen tersebut.

Jika fragmen cocok dengan salah satu protein sel, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.

Baca Juga: Satu Geng dengan Nindy Ayunda, Ashanty Respon Curhatan Olla Ramlan yang Mengaku Ditusuk Teman dari Belakang, Istri Anang Hermansyah: Cukup Tahu Saja

4. Membuat antibodi

Jenis sel kekebalan lain, yakni sel B juga dapat menghadapi virus corona yang tidak aktif. Sel B memiliki protein dalam berbagai bentuk, dan beberapa mungkin memiliki bentuk yang tepat untuk menempel pada virus corona.

Ketika sel B terkunci, ia dapat menarik sebagian atau seluruh virus dan menampilkan fragmen virus corona di permukaannya. Sel T membantu mencocokkan fragmen dengan sel B.

Jika cocok, sel B juga diaktifkan, berkembang biak, dan mengeluarkan antibodi untuk melawan virus corona.

5. Menghentikan virus

Setelah divaksinasi dengan vaksin Sinovac, sistem kekebalan tubuh dapat merespons infeksi virus corona hidup.

Sel B menghasilkan antibodi yang menempel pada virus corona dan mencegah virus memasuki sel. Jenis antibodi lain dapat memblokir virus dengan cara lain.

Baca Juga: Jadi Janda Sejak 8 Tahun Lalu, Della Puspita Bongkar Fakta Tak Diduga hingga Sampaikan Pesan ini: Walau Second Tapi Kualitasnya Nggak Second

6. Mengingat virus

Setelah divaksinasi, sistem kekebalan tubuh memiliki sel khusus yang disebut sel B yang mungkin menyimpan informasi tentang virus corona selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade.

(*)

Source :Kompas.com kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x