"Di tingkat nasional A saya mendapatkan capaian terbaik. Kemudian saya dikirim mengikuti Asia Accreditation di Kuala Lumpur pada tahun 2006 silam. Lanjut lagi Asia Certification di Johor," ucap dia.
Tak berhenti di sana, Wahyana kembali mengikuti BWF Accreditation dan mendapatkan sertifikasi atau lisensi tertinggi pada tahun 2016 lalu.
Berbagai kejuaraan yang juga ia pimpin mulai dari SEA Games, Asean Games, Kejuaraan Dunia, Paralimpic, Piala Sudirman, Piala Thomas/Uber, World Tour Finals dan lainnya.
Total sudah ada 77 negara yang disinggahinya sebagai wasit pertandingan.
Disinggung memimpin pertandingan saat pandemi, Wahyana mengatakan ada perbedaan yang signifikan.
Saat ini, dirinya tidak bisa pergi secara bebas untuk berisitirahat atau melepas kejenuhan keluar hotel. Sejak 24 Juli sampai 1 Agustus 2021 rata-rata 2 sampai 4 pertandingan dia pimpin.
"Ya jelas berbeda, biasanya ramai penonton. Saat pandemi seperti saat ini boleh dikatakan kita kayak orang karantina ya. Masuk hotel tidak boleh keluar hotel. Masuk stadion, enggak boleh ke mana-mana, jadi hanya stadion hotel terus," ucap Wahyana.
Meski olimpiade menjadi puncak kariernya, namun ada salah satu yang cukup berkesan selama memimpin pertandingan, yakni setiap pertemuan legenda Lee Chong Wei asal Malaysia dan Lin Dan asal Cina.
Sebagai musuh abadi dalam pertandingan, keduanya selalu menampilkan pertandingan seru.
Selain itu, pengalaman berkesan juga ia rasakan saat memimpin final Uber dan Thomas Cup.