Menurut Alexandra, kata itu mengekspresikan seberapa mereka tidak menghargai orang yang dianggap menghina keluarganya.
"Sebenarnya kalau kita lihat latar belakang mereka taat agamanya. Sedari dulu mungkin mereka tahunya hal-hal yang tercantum dalam pikiran mereka adalah hal-hal yang tercantum dari sisi agama."
"Jadi ketika mereka mau mengekspresikan kemarahan mau menunjukkan seberapa marahnya mereka dari sudut pandang yang selama ini mereka tahu. Ya dari sudut pandang agama itu," ucapnya.
"Dari semua istilah atau nama yang mereka dapatkan di agama yang menunjukkan betapa mereka tidak menghargai orang yang menjelek-jelekkan anaknya anaknya dan cucunya itu," pungkasnya.
(*)