Dalam perbincangan dengan Kompas.com, saat peresmian groundbreaking Thamrin Nine, dia mengatakan, sektor properti dipilih karena sangat menjanjikan.
"Tekstil sudah redup (sunset), sementara properti tengah tumbuh dengan prospek yang sangat menjanjikan (sunrise). Terlebih untuk properti kelas atas. Pemainnya sedikit, pasokan terbatas, tetapi permintaan tinggi," ungkap Alvin.
Dia melanjutkan, Jakarta adalah pasar paling potensial dibanding sejumlah negara Asia Tenggara.
Selain karena demografi populasinya terbesar, juga daya beli tinggi yang tidak diimbangi pasokan memadai, khususnya untuk kelas mewah.
Pada 2014, PGW mulai agresif merealisasikan orientasi bisnisnya dengan mengembangkan Thamrin Nine.
Megaproyek Thamrin Nine ini menempati area seluas 5,2 hektar.
Di dalamnya terdapat properti eksisting yang telah beroperasi, yakni UOB Plaza dengan berbagai fasilitas pelengkap, seperti ANZ Square Podium, Thamrin Nine Ballroom, dan EXIM Melati.
Mereka juga memiliki portofolio Gedung Cokro 88 dan Gedung Sungai Gerong.
Selain menggarap Thamrin Nine, PGW juga merancang pengembangan properti komersial di BSD City, Cibinong, Lebak Bulus, MT Haryono, dan Uluwatu, Bali.