Dilansir Intisari-online darialjazeera.com pada Kamis (19/8/2021),Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, berbicara dari pengasingan di Uni Emirat Arab (UEA).
Sekali lagi, dia mengatakan bahwa dia telah meninggalkan Kabul untuk mencegah pertumpahan darah.
Selain itu, dia juga membantah laporan bahwa dia membawa sejumlah besar uang saat dia meninggalkan istana kepresidenan.
Presiden Ghani sendiri memang telah dikritik keras oleh mantan menteri karena meninggalkan negara itu tiba-tiba.
“Jika saya tetap tinggal, saya akan menyaksikan pertumpahan darah di Kabul,” kata Ghani.
Komentar itu disampaikan dalam sebuah video yang disiarkan di Facebook pada hari Rabu.
Itu adalah komentar publik pertamanya sejak dikonfirmasi bahwa dia berada di UEA.
Tambahan, dia pergi juga atas saran pejabat pemerintah.
“Kabul tidak boleh diubah menjadi Yaman atau Suriah lain karena perebutan kekuasaan. Jadi saya terpaksa pergi,” kata Ghani.