"Nggak nyesel, karena kan ternyata gue lebih seneng ngerjain apa yang gue suka kok daripada itu. Kalo misalnya Genesis dateng ke gue untuk ngajakin gue main, terus gue tolak mungkin sekarang gue punya penyesalan," tegasnya.
Pada akhirnya ia memilih berkarier dengan Dewa ketimbang Scorpions. Diketahui, Aksan gabung dengan Dewa 19 setelah album Terbaik Terbaik (1995) selesai.
Sebelum bersama Dewa 19, Aksan pernah menempuh pendidikan musik departemen Jazz di Jerman.
Selama di sana, putra dari sutradara Sjuman Djaja dan Farida Oetoyo ini juga pernah membentuk band bernama "Chicken Takes Time" pada tahun 1993.
Setelah beberapa lama di Jerman, Aksan memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sesampainya di sini, ia digaet untuk mengisi posisi drummer Dewa 19.
Namun, kariernya di Dewa tidak begitu lama. Setelah album Pandawa Lima (1997) selesai, Aksan dikeluarkan pada Juni 1998.
Alasannya karena pukulannya drumnya lebih mengarah ke musik jazz saat itu yang dirasa tidak pas dengan aliran musik Dewa 19.
Setelah keluar dari Dewa 19, Aksan bergabung dengan Potret di album kompilasi The Best of Potret (2001).
Baca Juga: Mulan Jameela Bisa Bernapas Lega, Ahmad Dhani Sebut Ogah Terpaksa Jalani Hal Ini Jika Harus Poligami
Source | : | HAI Online,GridStar.ID |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar