Dalam sejarahnya,, diperkirakan badai sitokin menjadi alasan kuat tingginya tingkat kematian pada orang dewasa muda selama pandemi influenza pada 1918.
Selain influenza, adappun penyebab infeksi umum lainnya yakni virus epstein-barr dan cytimegalovirus.
Di samping itu, virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 lebih rentan menyebabkan badai sitokin jika dibandingkan penyakit yang disebabkan oleh virus lainnya.
Inilah alasan besar mengapa virus Covid-19 ini menjadi masalah di seluruh dunia.
3. Penyakit autoimun
Orang dengan sindrom autoimun memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom badai sitokin.
Contohnya pada penyakit Still, lalu pada remaja dengan arthritis idiopatik sistemik (JIA), dan lupus.
Dalam kondisi tersebut, badai sitokin sering disebut sebagai sindrom aktivasi makrofag.
Selain ketiga kondisi di atas, badai sitokin juga terkadang timbul karena efek samping dari terapi medis tertentu.
Misalnya terjadi setelah seseorang terapi leukimia atau lebih dikenal dengan terapi CAR-T (sel T reseptor antigen chimeric).