"Di Solo orang sakit semuanya kita jamin, semua bisa berobat. Anak-anak kita jamin bisa sekolah," ungkap dia.
Sementara itu, menurut warga setempat, Dwi Setiawan, dirinya tidak mengetahui siapa yang membuat coretan di tembok itu.
Aksi vandalisme itu, kata Dwi, memang muncul sejak pemerintah menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
"Saya tidak tahu siapa yang membuat coretan itu. Di sini saja (tempatnya) juga dicoret kok. Aksinya malam-malam kayaknya," kata dia.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar