Selain itu, dia menggunakan istilah "Covid-21" ketika merujuk pada varian Delta saat wawancara dengan situs web publikasi Jerman bernama Blick.
"Dan varian Delta jauh lebih menular. Ini bukan lagi Covid-19. Saya akan menyebutnya Covid-21," kata Reddy dikutip Blick, 22 Agustus 2021.
Terkait Covid-19, sebenarnya merupakan singkatan dari Corona Virus Disease 2019.
Covid-19 dapat diartikan sebagai penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome virus corona-2 (SARS-CoV-2), atau sering disebut virus corona.
Bagaimana pandangan epidemiolog terhadap hal ini?
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan, ada kesalahpahaman dari penyebutan Covid-22.
"Saya harus luruskan, sebetulnya itu bukan istilah resmi dan itu tidak berdasar. Tidak ada Covid-20, Covid-21," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu (25/8/2021).
Dia mengatakan, Covid-22 ramai di media sosial di luar negeri setelah seorang ilmuwan Swiss memprediksi akan ada varian yang lebih ganas dari varian Delta.
Source | : | Kompas.com,Forbes |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar