Gridhot.ID - Situasi Afganistan makin memanas usai dikuasai Taliban.
Ternyata tak hanya Taliban yang menginginkan Afganistan, melainkan juga ISIS.
Bahkan dikabarkan sebelumnya dari kompas.com, sebuah bom meledak di Kabul Afganistan dan ISIS menjadi salah satu tertuduh.
Hal ini membuat Amerika Serikat murka karena ada beberapa anggota militernya menjadi korban ledakan tersebut.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan pada hari Kamis bahwa ia telah memerintahkan komandan militer AS untuk mengembangkan rencana operasional untuk menyerang aset, kepemimpinan, dan fasilitas ISIS-K.
“Kami akan merespons dengan kekuatan dan ketepatan di waktu kami, di tempat yang kami pilih dengan cara yang kami pilih,” kata Biden yang menolak untuk memberikan secara spesifik waktunya ujarnya dilansir Kontan.co.id.
“Teroris ISIS ini tidak akan menang. Kami akan menyelamatkan Amerika. Kami akan mengeluarkan sekutu Afghanistan kami. Dan misi kami akan terus berlanjut,” kata Presiden. “Amerika tidak akan terintimidasi,”
Dalam pidato yang sama, Biden bersumpah untuk membela kepentingan Amerika dengan "setiap tindakan" perintahnya. "Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," kata Biden.
The New York Times mencatat bahwa pernyataan Biden dari Sayap Timur menggemakan komentar mantan Presiden George Bush pada hari-hari setelah serangan 11 September 2001.