GridHot.ID - Aktris Tya Ariesta mendadak ramai diperbincangkan publik
Itu ternyata berkaitan dengan cara dietnya yang tergolong ekstrem.
Melansir Wartakotalive.com, berkat diet ekstremnya itu, Tya Ariestya berhasil menurunkan berat badan hingga 26 kg dalam waktu singkat.
Selain alasan kesehatan, Tya Ariestya melakukan diet ekstrem karena ingin menjalani program kehamilan anak ketiga.
Dua anak Tya Ariestya dan Muhammad Irfan Ratinggang sebelumnya adalah buah menjalani proses bayi tabung.
"Targetku menurunkan berat badan karena mau program anak sejak setahun lalu," kata Tya Ariestya di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, kemarin.
Tya Ariestya yang sekarang berusia 35 tahun ini berhasil menurunkan berat badannya hingga merasakan masa subur.
"Aku nggak pernah melihat masa subur karena kebetulan belum dikasih alami," ucap Tya Ariestya.
Tya Ariestya berharap pandemi segera berakhir hingga dirinya bisa segera melaksanakan program hamil anak ketiganya.
"Aku belum yakin (hamil lagi) karena ada pandemi karena aku selalu hamil dengan risiko tinggi," ucap perempuan bernama lengkap Ariestya Noormita Azhar itu.
"Semoga pandemi segera berlalu dan cepat selesai supaya bisa program hamil lagi," sambungnya.
Pola Diet Tya Ariesta
Melansir Kompas.com, kisah diet sukses Tya Ariesta dirilis dalam bentuk buku yang berjudul "The Journey of Fit Tya Ariestya".
Beberapa orang sukses langsing dengan mengikuti pola diet tersebut, namun ada pula yang tidak cocok dan mengalami susah buang air besar.
Akun edukasi gizi @gizipedia_id pun membahas pola diet yang dijalani Tya menjadi sebuah utas.
Diet yang dijalani Tya dan dibagikan lewat buku dianggap memunculkan beberapa kesalahpahaman soal gizi yang perlu diluruskan.
Setidaknya ada lima hal yang disoroti dari buku tersebut, antara lain:
1. Sayuran dianggap menghambat penurunan berat badan
Akun @gizipedia_id mengaku mendapatkan beberapa bertanyaan mengenai apakah sayur-sayuran bisa membuat gemuk.
Setelah ditelusuri mengapa ada banyak pertanyaan serupa, ternyata penyebabnya adalah buku diet Tya tersebut.
Beberapa poin yang disoroti adalah bagaimana buku tersebut menulis bahwa makanan berserat seperti sayur bisa mengganggu bakteri baik dalam tubuh dan bakteri baik yang terganggu tidak menyerap nutrisi penting dari lambung dan usus.
Kemudian, makanan berserat disebut menyebabkan perut kembung dan diare pada beberapa orang.
Menurut @gizipedia_id, buku tersebut juga menyebut sayur mentah dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
2. Boleh bebas makan garam
Utas tersebut juga menyoroti pembahasan dalam buku yang menuliskan ayam fillet tanpa kulit boleh dimakan dengan bumbu apapun, termasuk bebas menggunakan garam.
Padahal, Kementerian Kesehatan RI sudah mengeluarkan pedoman konsumsi gula, garam dan lemak, di mana konsumsi garam harian hanya boleh satu sendok teh atau setara 2.000 miligram natrium.
3. Menu diet murah
@gizipedia_id menyoroti harga menu satu kali makan yang tertulis dalam buku Tya hanya Rp 4.350 saja.
Angka tersebut dianggap tidak realistis jika disesuaikan dengan perencanaan makan yang tercantum, yaitu termasuk menyertakan multivitamin, omega 3 dan biskuit diet, termasuk konsultasi dokter.
4. Diet rendah kalori
Salah satu menu makanan yang disoroti adalah menu yang dirancang pada 19 Oktober 2020, di mana asupan kalori hariannya kurang dari 500 kalori.
Di sisi lain, Very Low Calorie Diet (VLCD) atau pola diet yang sangat rendah kalori tersebut dinilai tidak baik untuk kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.
5. Bisa kurus tanpa sayur
Selain melalui buku, Tya juga menyampaikan lewat video di kanal YouTube-nya tentang keberhasilan menurunkan berat badan tanpa sayur.
@gizipedia_id menganggap apa yang disampaikan lewat buku dan video YouTube tersebut seperti menyamaratakan proses diet untuk semua orang.
Padahal, metabolisme tubuh orang berbeda-beda, sehingga pola diet yang sukses untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lainnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar