GridHot.ID - Warga Dieng digegerkan dengan peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan seorang ibu muda, HN (21) meninggal.
Pembunuhan sadis tersebut terjadi di Desa Bakal, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (29/8/2021) lalu.
Melansir Tribunwow.com, kasus pembunuhan tersebut hingga kini belum menemukan titik terang.
Hingga kini polisi masih terus menyelidiki kasus ini dan telah memeriksa tujuh saksi.
Kasat Reskrim Polres Banjarnegara, AKP Donna Briadi menyebut belum bisa membeberkan kronologi pembunuhan sadis ini karena pelaku masih buron.
Namun berdasarkan pengakuan saksi, suami korban diketahui sempat menunggu wanita 21 tahun itu di gang masuk yang biasa dilalui HN.
Suami korban sempat duduk di atas motor yang dikendarainya di jalan yang biasa dilalui korban saat berangkat dan pulang kerja.
"Ada beberapa saksi yang mengetahui suaminya sebelum terjadi pidana, menunggu di atas motor, " terang Donna, dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (1/9/2021).
Dilansir dari Tribunjateng.com, beberapa meter setelah memasuki gapura Dusun Buntu Desa Bakal, masih ada bekas darah bersimbah di jalan.
Meski aktivitas di jalan itu normal tanpa ada garis polisi, nuansa horor masih terasa.
Tempat itu menjadi saksi bisu tragedi memilukan yang tak pernah terbayangkan warga sebelumnya.
Di sana, wanita pendiam itu meregang nyawa. Ironisnya, ia meninggal di tangan pria yang diduga adalah suaminya.
Kepala Desa, Bakal Madkhurodin mengatakan, HN dihabisi usai pulang dari kerja di pabrik jamur, tak jauh dari tempat tinggalnya.
Tidak biasanya, Minggu sore (29/8/2021) sekitar pukul 15.00 Wib, HN pulang ke rumah sendirian.
Padahal, menurut dia, wanita itu biasa pulang berombongan.
Tak dinyana, seorang pemuda dengan mengenakan bawahan sarung menguntitnya.
Warga meyakini pria itu adalah suaminya, (R), warga Desa Gembol Kecamatan Batur, Banjarnegara.
Di jalan yang sepi setelah gapura dukuh Buntu, laju kendaraan HN terhenti.
Tak ada yang tahu persis bagaimana kejadian itu bermula. Situasi jalan dan lingkungan sekitar lengang.
Keributan mereka jauh dari jangkauan warga.
Entah apa musababnya, pria itu tiba-tiba menyerang HN secara membabi-buta.
Ia menghunuskan pisau ke leher HN yang tak berdaya. Ia sempat ditolong warga dalam kondisi penuh luka.
Sementara pelaku memacu sepeda motornya entah kemana. Langkahnya tak terkejar.
"Pada waktu kejadian, pelaku mendatangi istri membawa alat pisau. Korban tidak tertolong, meninggal di Puskesmas, " katanya, Senin (30/8/2021)
Warga tak menyangka pelaku bisa berbuat sekeji itu terhadap orang yang dicintainya. Ia tidak mengetahui pasti alasan pelaku sampai akhirnya kalap.
Madkhurodin mengatakan, sebagai pasangan suami istri, hubungan R dengan HN akhir-akhir ini memang kurang harmonis.
Keduanya rupanya tak lagi tinggal bersama alias pisah ranjang sebulan terakhir ini.
HN pulang dan tinggal kembali bersama orang tuanya di Dusun Buntu.
Ia menduga R masih menginginkan istrinya kembali untuk tinggal bersama.
Tetapi HN punya alasan tersendiri hingga ia enggan kembali ke pangkuan suami.
"Mungkin istrinya mengelak, susah diajak pulang, " katanya
Madkhurodin mengatakan, keluarga dan kerabat korban sempat terbakar amarahnya karena kehilangan orang tercinta.
Mereka sempat ingin menyerang pelaku di rumahnya. Beruntung pihaknya berhasil meredam emosi keluarga sehingga situasi bisa terkendali.
(*)