"Alhamdulillah, di Aceh sudah lebih baik. Sudah lebih baik, hanya karena terkendali geografisnya saja," kata Risma seusai menyerahkan sejumlah bantuan sosial di LRSAMPK atau Rumah Sejahtera Darussa'dah di kawasan Lampeuneurut, Aceh Besar, Kamis (2/9/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya, Mensos Risma tiba di Aceh sejak Rabu (1/9/2021), untuk melakukan serangkaian tugas terutama terkait penyaluran bansos.
Dalam wawancara dengan awak media, Risma mengatakan, para kepala dinas (Kadis Sosial Aceh dan kabupaten/kota), menguasai semua terkait data-data penyaluran bansos di Aceh.
"Jadi kalau saya lihat, relatif para kepala dinasnya menguasai masalahnya terhadap data-data,” papar Mensos.
“Kemudian bahkan mereka berani untuk menidaklayakkan penerima sesuai dengan kondisi sebenarnya. Misalkan, si A ini sudah tidak berhak, itu berani di sini, saya bersyukur sekali, bagus sekali," tukas Risma.
Yang dia dapatkan di Aceh, lanjutnya, yang ditidaklayakkan benar-benar mereka yang memang sudah tidak berhak menerimanya. Namun, ada juga penerima manfaat yang sudah tidak ada lagi komponen penerimanya namun masih miskin, tetap diberikan.
"Misalkan penerima bantuan PKH itu sudah tidak ada komponen penerimanya, misal anak sudah selesai SMA. Saya tanya itu masih miskin apa nggak, katanya masih, oh itu terus dibantu. Jadi datanya dihidupkan lagi, awalnya sudah tidak layak," kata Risma.
Risma awalnya mengaku khawatir di Aceh terkait pencocokan data, misalkan masih layak menerima namun ditidaklayakkan, atau sebaliknya, sudah tidak layak namun masih bisa menerima.
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar