GridHot.ID - Sejak ditemukan, kasus mayat ibu dan anak di dalam bagasi mobil mewah di Subang, Jawa Barat, sudah berlalu 19 hari.
Melansir Tribunjabar.id, Polisi dari Polres Subang sudah dua kali melakukan rekonstruksi kasus Subang ini.
Puluhan saksi, mulai dari suami dan ayah korban, Yosef, isti mudanya, dan orang-orang dekat korban sudah diperiksa.
Sejumlah fakta sudah ditemukan di lokasi kejadian.
Namun, hingga kini Polres Subang yang dimpimpin AKBP Sumarni belum menentukan pelaku atau tersangka pembunuhan.
Dilansir dari Tribunnewsbogor.com, Kriminolog Unpad Yesmil Anwar menduga bahwa kasus pembunuhan Tuti (55) dan putrinya, Amalia Mustika Ratu (24) di Subang diduga karena motif kekuasaan.
Pernyataan itu pun mengerucut pada konflik yayasan yang dimiliki Yosef dan Tuti.
Diwartakan sebelumnya, terkuak ternyata istri muda Yosef, Mimin diduga memiliki konflik dengan Amalia, anak Yosef terkait jabatan.
Amalia Mustika Ratu adalah bendahara Yayasan Bina Prestasi yang mengelola SMK swasta di Kabupaten Subang.
Sebelumnya, posisi tersebut dipegang oleh istri muda Yosef, yang bernama Mimin.
Sedangkan ketua yayasan adalah Yoris, anak sulung dari Yosef atau kakak dari Amalia.
Diketahui, Mimin dinikahi Yosef yang saat itu masih menjadi suami Tuti, 12 tahun silam.
Pasca dinikahi Yosef, Mimin sang istri muda langsung diberikan jabatan prestisius sebagai bendahara yayasan.
Akan tetapi, setelah bertahun-tahun jadi bendahara, posisi istri muda digantikan oleh Amel, anak Yosef di tahun 2018.
Padahal saat itu, Amel baru saja lulus kuliah.
“Sempat kerja jadi bendahara di sekolah Pak Yosef (ayah Amelia),” kata Asep, keluarga korban.
Tak hanya jadi bendahara yayasan, Amel pun dihadiahi mobil mewah atas kinerja dan prestasinya dalam bekerja.
"Dia kan bendahara di yayasan, saya ketua yayasannya. Jadi pihak yayasan memberikan hadiah karena kinerjanya.
Dia juga berprestasi seperti di organisasi-organisasi," ujar Yoris, kakak Amel, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube TribunJabar.
Tabiat istri muda Yosef selama menjabat jadi bendahara di yayasan sempat diungkap secara blak-blakan oleh Lilis, kakak mendiang Tuti.
Diakui keluarga, istri muda Yosef disebut kerap menghabiskan uang.
"Sama istri mudanya itu kan bendahara, uangnya kan habis sama dia, sama istrinya (istri muda Yosef). Jadi terbukti. (Sekarang diganti sama Amel)," ujar Lilis, kakak mendiang Tuti.
Setelah posisinya digantikan Amel, istri muda disebutkan warga tak pernah datang lagi ke yayasan.
Bahkan, kini setelah jasad Amel ditemukan dan diduga dibunuh, aktivitas di yayasan pun langsung berhenti.
Guna mengkonfirmasi terkait isu konflik di yayasan korban, pewarta pun mendatangi rumah istri muda Yosef, Mimin.
Namun saat diminta klarifikasi, Mimin enggan buka suara.
Dihubungi Kompas TV, kuasa hukum Yosef yakni Rohman Hidayat pun mengurai kejelasan soal isu konflik di yayasan.
Rohman Hidayat menjelaskan jika selama ini tidak ada konflik di yayasan tersebut.
Namun, memang dari tahun 2009 hingga 2011, Mimin sempat jadi bendahara, dan posisinya di sekolah SMK.
Kemudian, posisi Mimin digantikan orang lain.
Hingga akhirnya pada tahun 2018, Amalia putri bungsu Yosef dari istri tua dipilih menjadi bendahara di yayasan tersebut.
Bantah Konflik
Saat dihubungi kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat menegaskan selama ini Yosef tidak mengalami masalah apapun terkait pengurusan yayasan.
"Sejauh ini tidak ada konflik atau masalah dalam pengurusan yayasan yang beliau dirikan," kata Rohman Hidayat saat dihubungi pada Minggu (5/9/2021).
Selain itu, sebelum kasus pembunuhan terjadi, dia juga berhubungan baik dengan pihak-pihak lain di yayasan.
"Pak Yosef selalu berhubungan baik dengan Amalia, Yoris atau Danu dari yayasan. Tapi saya tidak tahu pasti, bagaimana hubungan mereka dengan pak Yosef," ucap Rohman Hidayat.
Saat ditanya soal pengurusan yayasan di balik perampasan nyawa Amalia dan Tuti, kata dia, kliennya tidak mau berspekulasi.
"Pak Yosef tidak mau berspekulasi soal itu karena merasa kepengurusan yayasan selama ini baik-baik saja," ucap dia.
Melihat pengakuan tersebut, Yoris lantas menuliskan curhatannya lewat media sosial Facebook.
Dalam curhatannya, Yoris menyinggung soal kebencian dan persaingan.
Entah, statusnya kini berkaitan dengan pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu atau tidak.
Namun, dari tulisannya seolah kakak Amalia ini sedang menyindir seseorang.
"Kamu datang telanjang,
Kamu pergi telanjang.
Kamu tiba dalam kondisi lemah,
Kamu meninggalkan dunia pun dalam kondisi lemah.
Kamu datang tanpa uang dan barang, Kamu juga akan pergi tanpa uang dan barang.
Mandi pertamamu? Seseorang membasuhmu, Mandi terakhirmu? Seseorang akan memandikanmu.
Inilah kehidupan!
Jadi mengapa begitu banyak kebencian, begitu banyak kecemburuan, begitu banyak pertengkaran, begitu banyak persaingan, begitu banyak keegoisan dan begitu banyak kebanggaan?
mengapa? sementara kita harus pergi dengan tangan kosong?
Jadilah orang baik... Waktu kita terbatas di bumi, jangan sia-siakan dengan hal yang sia-sia...
Wallahua'lam" tulis Yoris di akun Facebooknya.
Rohman Hidayat mengatakan Yosef akan dikonfrontasi dengan Yoris dan Danu, keponakan Tuti yang juga saksi dari Yayasan Bina Prestasi Indonesia.
"Ibu M tidak dipanggil. Hari ini dipanggil pak Yosef beserta anaknya Yoris dan dari Yayasan Bina Prestasi Nasional, saksi atas nama Danu. Untuk materinya belum tahu," kata Rohman Hidayat dikutip dari Tribun Jabar.
"Yang pasti pemanggilannya untuk dikonfrontir dengan keterangan saksi Yoris dan D," tambahnya.
(*)