"Kalau saya marah atau emosi, saya lebih ingin membuktikan I can do dan itu terbukti," jelas Lord Adi.
Tak sampai di situ, ketika sebelum sampai Top 10, Lord Adi mengaku makananya tak pernah enak.
"Yang dari Top 18 awal-awal memang masakan saya nggak pernah enak," ungkap Lord Adi.
"Dalam waktu Top 18 sampai Top 10 itu, juri itu selalu meledek, memberikan wajah yang 'apaan sih'."
"I don't know itu beneran atau becanda, tapi wajahnya serius kayanya," imbuhnya.
Pria kelahiran 2 September itu menerangkan, selalu masak dua macam makanan selama berkompetisi.
Akan tetapi yang satu untuk ia makan sendiri dan rasanya menurutnya memuaskan.
Sedangkan satu lagi disajikan pada para juri, ternyata di bawah ekspektasi juri.
Lord Adi kemudian mengatakan sebenarnya yang dibutuhkannya adalah terus berlatih.
Ternyata ini terbukti sejak berada di 6 besar, makananya selalu mendapat pujian dari juri.