"Ini sebagai bagian dari portofolio frigat Arrowhead kami yang kuat. Terlebih lagi, lisensi desain dan program pembangunan selanjutnya akan menjadi katalis yang signifikan bagi kemakmuran di Indonesia," katanya.
Selanjutnya tim Babcock International akan bekerja dengan tim PT PAL di Indonesia, untuk membuat frigat Arrowhead 140 atau Frigat Type 31 agar bisa dibangun di Indonesia.
Ia juga menegaskan Arrowhead 140 atau Frigat Type 31 ini pengerjaanya oleh tenaga kerja lokal Indonesia, sehingga berkontribusi langsung pada nilai sosial dan ekonomi komunitas pembuat kapal bagi negara yang berdaulat secara keseluruhan.
"Kami menantikan kesempatan lebih lanjut untuk mendukung PAL saat program ini matang," katanya.''
Sementara Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dalam sambutanya menyatakan, “Saya senang bisa menghadiri penandatanganan kontrak antara Babcock dan Indonesia di atas kapal HMS Argyll hari ini, mewakili desain dan rekayasa maritim terbaik Inggris kepada mitra internasional kami," katanya.
Selain itu Ben Wallace kerjasama ini menandakan kekuatan hubungan Inggris dengan Indonesia di bidang pertahanan.
"Kedua Angkatan Laut kita akan mengoperasikan fregat terkemuka dunia ini di masa depan dan akan bekerja sama secara erat untuk melindungi kepentingan bersama kita di seluruh dunia,” katanya.
Desain fregat Arrowhead 140, mendapat manfaat dari bentuk lambung terbukti yang telah dicoba dan diuji di lingkungan operasional dunia nyata dari negara negara NATO dan gugus tugas koalisi hingga operasi regional dan penyebaran nasional.
Desain dasar Arrowhead 140 dapat dikonfigurasi untuk memenuhi berbagai persyaratan operasional dan profil fregat global dapat diminta untuk melakukan dan mengadopsi dan dengan semakin banyak pengguna juga dapat mendukung interoperabilitas antara sekutu angkatan laut.
Pada kesempatan itu Menhan Prabowo Subianto mengunjungi berbagai stan alutsista serta bertemu pimpinan perusahan dari industri pertahanan yang meliputi bidang Pertahanan Udara, Kendaraan Autonomous, Pesawat Udara, Meriam Kapal, Kendaraan Lapis Baja, Senjata Perorangan serta Amunisi.
Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan pengagas dalam industri alutsista yang telah digunakan oleh Angkatan Bersenjata di berbagai negara.
(*)
Source | : | Kompas.com,kontan |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar