Keamanan di Distrik Kiwirok terganggu
Situasi keamanan di Distrik Kiwirok mulai terganggu sejak 13 September 2021. Saat itu KKB pimpinan Lamek Taplo terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan.
Dari kejadian tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan, sedangkan Elly Bidana, komandan operasi KKB tewas dan 2 anggota KKB lainnya terluka.
Setelah kontak senjata tersebut, KKB turun ke pusat Kota Kiwirok dan melakukan pembakaran sejumlah fasilitas umum, seperti Puskesmas, sekolah hingga kantor Bank Papua.
Dalam aksi tersebut, seorang Nakes, Gabriella Maleani tewas dan empat nakes lainnya terluka.
Saat ini, 35 personel Satgas Nemangkawi telah berhasil masuk ke Kiwirok setelah berjalan kaki selama 30 jam dari Distrik Oksibil.
Evakuasi masyarakat sipil
Pada Kamis (23/9/2021), Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan siap mengevakuasi masyarakat sipil yang ingin keluar dari Kiwirok selama situasi keamanan belum kondusif.
Sejak Jumat (24/9/2021), aparat keamanan telah berhasil menguasai Bandara Kiwirok sehingga aktifitas penerbangan mulai dapat kembali dilakukan.
Hingga Sabtu (25/9/2021), sudah ada 4 penerbangan yang berhasil lepas landas di Bandara Kiwirok. Dari empat kali penerbangan tersebut, 17 warga Kiwirok berhasil dievakuasi ke Distrik Oksibil.
Selain itu, ada 31 personel Satgas Nemangkawi dan Polres Pegunungan Bintang yang dikirim ke Kiwirok sebagai perkuatan pasukan sehingga kini total ada 66 personel BKO di Kiwirok.
(*)
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar