Bahkan menurutnya, pihak panitia diduga sejak awal berniat bohong soal lokasi acara kepadanya.
"Saya jelasin dari awal, nih, pertama panitia sudah diduga membohongi saya katanya Cisewu Pangalengan, tapi ternyata Garut, sebab saya ada acara juga di Pangalengan di pagi dan siang di sana, ya, udah sekalian tapi ternyata Garut," ujar Ustaz Solmed, Selasa (28/9/2021).
"Lalu yang kedua, spanduk acara lain tuh ada keterangan kabupatennya yang acara ini enggak ada keterangan kabupaten, jadi diduga kayak sepakat mau membohongi saya, karena kalau memang di Garut sejak awal saya enggak akan terima ceramah di sana karena besok paginya saya harus syuting di Jakarta di jam 8 pagi, kan diduga ada niat pembohongan lewat spanduk itu," ucapnya.
Ustaz Solmed mengatakan ia sudah berniat baik untuk hadir di acara tersebut meski tak sesuai perjanjian.
Namun saat perjalanan menuju lokasi, ia tak bisa melanjutkan karena terhalang longsor. Rombongan Ustaz Solmed diminta untuk putar balik oleh petugas keamanan.
"Saya ada rasa kasihan jadi tetap saya penuhi meskipun juah, begitu saya jalan kisaran 25 km dari lokasi saya kejebak longsor saya disuruh putar balik lewat jalur alternatif yang cuman satu jalur akhirnya stuck di sana, lalu salah siapa?" ucap Ustaz Solmed.
Ia membantah tudingan melanggar perjanjian karena ketidak hadirannya karena adanya musibah longsor.
Ustaz Solmed juga tak takut jika nantinya pihak panitia akan maju ke ranah hukum.
"Saya tuntut balik gimana? Kalau dia tempuh jalur hukum, saya tuntut balik dan nggak ada damai," kata Ustaz Solmed, Selasa (28/9/2021).