Pasalnya, selama ini keduanya merasa Tukul dalam keadaan yang sehat tanpa ada keluhan sedikit pun.
"Selama saya bertemu, bergaul sama Tukul, belum ada dan enggak pernah dia bicara enggak enak badan," kata Tessy.
Berbeda dengan rekannya, Polo ternyata sempat memergoki Tukul sakit.
Rupanya, Tukul kerap menderita sakit kepala.
Sayangnya, kebiasaan Tukul yang tak menggubris gejala tersebut, justru memperparah sakitnya.
"Saya seringkali melihat, pada waktu kita sering jalan, ada off air ke mana," kata Polo.
"Mas Tukul itu memang punya kebiasaan sakit kepala."
"Hanya beliau itu seringkali kalau orang Jawa bilang, dienthengke, digampangin sakitnya itu."
Apabila sakit kepalanya menyerang, Tukul tak langsung memeriksakan diri.
Ia justru hanya mengonsumsi obat-obatan yang dibeli dari apotek.
Padahal, Polo dan sahabat lain sudah sering memberi peringatan pada Tukul.
"Terus sering mengonsumsi obat-obat penghilang rasa nyeri saja," beber Polo.
"Dan kita sudah sering kasih masukan atau menyarankan, 'Mas, cobalah kontrol ke dokter atau apa', 'Enggak Mas Polo, enggak apa-apa kok', katanya gitu."
Source | : | Grid.ID,Tribun Jatim |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar