Dalam penuturannya, Om Hao juga membeberkan bedanya penglaris dan pengasihan yang diberikan pada makanan.
Pada makanan pertama, menurutnya tak ada embel-embel apapun dan bersih dari segala jin maupun jampi-jampi, sementara pada makanan kedua menurutnya terdapat pengasihan bukan penglaris.
"Jadi seperti pengasihan gitu mas," ujar Om Hao.
"Jadi bedanya kalau penglaris itu, memang menarik untuk dilarisi, dengan metode tertentu ya.. tapi kalau pengasihan itu misal contoh kita sebenernya mau makan ini di yang restoran yang lebih mewah," ujar Om Hao.
"Tapi kok seperti ada orang yang kasihan jualan, jadi kita mampir ke warung tenda, tapi ini lebih seperti dengan rapalan tertentu, jadi dengan doa tertentu," beber Om Hao.
Kemudian pendeteksian makanan yang mengandung penglaris berlanjut ke makanan yang berkuah.
Namun Om Hao mengungkapkan jika biasanya makanan yang berkuah mengandung celupan-celupan tertentu di luar akal agar makanan tampak lebih enak.
"Biasanya kalau ini, ada menggunakan celupan-celupan tertentu. Dari yang pakai celupan kaki," kata Om Hao.
"Kaki siapa? kaki penjual?" tanya Kesha Karamoy dengan wajah sedikit syok.
"Macem-macem, ada yang bahkan kakinya itu berkoreng, atau apa gitu," lanjutnya lagi.
Parahnya tak cuma dari celupan kaki, Om Hao juga membeberkan ada yang dicelup dengan celana dalam.
"Tapi yang saya dapatkan ini pake underwear (celana dalam), pakai daleman dan sudah dipakai itu," ucap Om Hao.
Meski masih banyak praktek penjual nakal, Om Hao juga memberikan tips agar makan tidak ditempeli sosok astral, yaitu dengan berdoa, namun biasanya makanan rasanya akan berubah menjadi hambar dan tidak enak untuk dimakan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,YouTube |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar