GridHot.ID - Belakangan ini, bursa calon penggati Panglima TNI makin panas.
Ada tiga kandidat yang memiliki peluang besar menjadi calon Panglima TNI menggantikanMarsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun pada November 2021.
Tiga kandidat tersebut antara lain,KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Namun demikian, melansir Kompas TV, penasihat kantor staf kepresidenan Andi Wijaya mengatakanKSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo lebih ideal untuk dipilih sebagai Panglima TNI apabila menggunakan pertimbangan Pemilu 2024 mendatang.
Pasalnya, KSAD Jenderal Andika Perkasa sudah pensiun sebelum pemilu dimulai.
Lalu, Laksamana TNI Yudo Margono sudah pensiun pada November 2023 dimana saat itu lagi panas-panasnya kampanye.
Sementara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo baru pensiun pada April 2025.
"Kalau pemilunya Februari gak masalah, kalau Mei 2024, nanti kita harus menghitung segala macam. Jadi terkait politik pemilu yang paling ideal pak Fajar, karena pensiunnya melampaui pemilu," katanya.
Profil, biodata, sepak terjang Marsekal Fadjar Prasetyo
Melansir Surya.co.id, Fadjar Prasetyo lahir di Jakarta pada 9 April 1966.
Fadjar Prasetyo lulus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1988.
KarierFadjar Prasetyo dimulai sebagai penerbang A-4 Skyhawk di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin pada tahun 1990 hingga 1995.
Sejak 1995, dia ditugaskan menjadi perwira penerbang di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma. Dia menerbangkan pesawat Fokker F-28 dan Boeing B-707.
Selanjutnya, menjadi Komandan Skuadron Udara 17 dan menerbangkan Boeing 737-200. Fadjar pun sempat menjadi Atase Pertahanan.
Fadjar juga pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikdan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara.
Pada tahun 2016 hingga 2018, Fadjar diberikan amanah untuk menjabat sebagai Danlanud Halim Perdanakusuma ke-39.
Kariernya pun makin moncer, Fadjar menduduki posisi penting, seperti Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I pada tahun 2018-2019.
Saat itu, Fadjar dinilai sukses melaksanakan berbagai tugas operasi, seperti operasi Lintas Rajawali, Tangkal Rajawali, Kawal Rajawali, Sayap Rajawali, Lintas Udhaya, serta latihan Jalak Sakti.
Dalam operasi tersebut, Fadjar juga berhasil mencatatkan prestasi yang baik karena dalam pelaksanaan operasinya berlangsung aman dan lancar dengan predikat zero accident.
Selain itu, Fadjar juga berhasil membawa Koopsau I membantu pemerintah dalam berbagai bidang sosial dan kemanusiaan.
Misalnya, Operasi TMC, menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan, penanggulangan bencana gempa bumi di Palu, serta evakuasi korban unjuk rasa di Wamena.
Selain itu, Fadjar Prasetyo juga ikut menyukseskan program Pembinaan Potensi Dirgantara atau Binpotdirga.
Kala itu, dia mengadakan program karya bakti, baik dalam bentuk bedah rumah, renovasi tempat ibadah, operasi mata katarak, maupun pengobatan gratis lainnya.
Dalam program itu, dia juga memberikan paket sembako kepada sejumlah masyarakat yang membutuhkan.
Sebelum ditunjuk menjadi KASAU, Fadjar menduduki jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, sebuah organisasi TNI yang baru diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada tahun 2019.
Berikut riwayat Jabatannya:
- Pa Pnb Skadud 11 Lanud Hasanuddin
- Kasubsilat Silat Disops Skadud 17 Lanud Halim P
- Instruktur Pnb Skadik 101 Lanud Adi
- Wadanyon III Resimen Chandradimuka Akmil
- Danskadud 17 Lanud Halim P
- Kasubdis SAR/VAL Dislambangjaau
- Atase Udara di Malaysia
- Dan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma (2013)
- Paban VI/Binprof Sopsau
- Dirdiklat Kodiklatau
- Danlanud Halim Perdananakusuma[1][2][3] (2016—2018)
- Pangkoopsau II (2018)
- Pangkoopsau I (2018—2019)
- Pangkogabwilhan II (2019—2020)
- Kasau (2020—)
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan PT Dirgantara Indonesia yang dipimpin oleh Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, menetapkan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Komisaris Utama PTDI, Senin (19/7/2021).
Melansir dari laman tni-au.mil.id, RUPS yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan.
Pengangkatan Komisaris Utama PTDI ini, Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN melalui Surat Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dirgantara Indonesia Nomor: SK-242/MBU/07/2021 tentang Pengangkatan Anggota – Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dirgantara Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kasau bertekad memberikan kinerja terbaik guna mengoptimalkan kinerja perusahaan.
"Sebagai Komisaris Utama, saya bertekad untuk memberikan kinerja terbaik, memberikan kekuatan dan semangat baru bagi jajaran Dewan Komisaris dan Direksi, untuk mewujudkan kinerja perusahaan yang optimal," kata Komisaris Utama PTDI, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Meskipun beban PTDI semakin berat pada masa pandemi, Kasau tetap optimis Direktur Utama, beserta jajarannya akan selalu mencurahkan tenaga, pikiran, serta gagasan dan kinerja terbaik dalam memajukan PTDI.
"Peran dan kinerja jajaran Direksi saya harapkan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di periode yang sulit ini, guna menjaga eksistensi dan mendorong kemajuan PTDI," harap Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
PTDI merupakan salah satu industri kedirgantaraan di Asia dengan core competence desain, pengembangan, pengujian, manufaktur struktur, produksi pesawat dan jasa pemeliharaan/services pesawat terbang, baik untuk pesawat sipil maupun militer.
Sejak berdiri pada Agustus 1976, PTDI di bawah naungan Kementerian BUMN RI telah berhasil mengembangkan kemampuan sebagai industri dirgantara dengan pencapaian pengiriman pesawat terbang sebanyak lebih dari 455 unit untuk banyak customer di berbagai negara.
(*)