Apa yang dilakukan Rhoma Irama tak sia-sia, Soneta lantas dikenal sebagai super grup dangdut pertama dan satu-satunya yang dikenal megah dan matang saat tampil.
“Masa itu luar biasa penampilan Soneta saat itu, panggung raksasa, sound system yang ratusan ribu (watt). Nah kira-kira Soneta ingin equal (setara) lah sama Deep Purple band rock saat itu,” ucap Rhoma.
Sejalan dengan pendapat Rhoma, pengamat musik Bens Leo juga kagum dengan langkah yang diambil Rhoma.
Menurut Bens, langkah Rhoma membuat Soneta bisa disejajarkan dengan band rock Indonesia yang saat itu sangat besar, seperti A.K.A yang digawangi Ucok Harahap, Arthur Kaunang dkk dan Godbless yang digawangi Ahmad Albar, Ian Antono dkk.
“Tapi yang unik adalah Soneta ada yang pertama dan satu-satunya grup dangdut yang melakukan hal yang sama. Jadi revolusi dangdut saat itu terjadi. Jadi banyak yang berat menyewa Soneta karena riders-nya, melebihi Godbless dan AKA. Jadi Hikmah dari datangnya Deep Purple itu besar sekali,” tutur Bens Leo.
Kata Bens, formasi Soneta bahkan bisa disamakan seperti band-band luar negeri lengkap dengan konsepnya.
“Penampilan di panggung itu drastis sekali perubahannya. Ini jadi catatan revolusi musik di dangdut di mana grup dangdut punya alat sound system, lighting, brace section dll secara sendiri. Sama kayak band Earth, Wind, & Fire,” ucap Bens.
Adapun, Soneta dibentuk Rhoma Irama pada akhir tahun 1970.
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar