GridHot.ID - Jenderal Hoegeng merupakan sosok yang dikenal dengan integritasnya.
Karakternya yang tegas dan teguh menjaga kehormatan ini juga terukir berkat guyonan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Dalam sebuah diskusi di Bentara Budaya Jakarta, Gus Dur mengatakan, hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng.
Melansir Kompas.com, Jenderal Hoegeng meninggal duniapada 14 Juli 2004, di usia 83 tahun.
Hoegeng meninggal dunia setelah berjuang melawan stroke yang sudah lama dideritanya.
Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur menjadi tempat polisi yang dikenal jujur dan sederhana itu menutup mata.
Beberapa waktu lalu, hubungan Jenderal Hoegeng dengan Kasino Warkop DKI menjadi sorotan.
Baca Juga: Indro Warkop Mendadak Marah Besar pada 3 Pemuda yang Tiru Gaya Warkop DKI: Orang Tanpa Etika!
Hal itu terjadi setelah foto lawas pernikahan Kasino dengan sang istri, Amarmini, beredar di media sosial.
Menariknya, melansir TribunJambi.com, dalam foto itu terlihat Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Kapolri 1968 - 1971 hadir.
Orang-orang lantas mempertanyakan alasan Jenderal Hoegeng bisa ikut difoto.
Anak Kasino, Hanna Sukmahningsih atau Hanna Kasino, menuturkan bahwaJenderal Hoegeng merupakan pakde dari Kasino.
Dalam pernikahan Kasino, Jenderal Hoegeng menjadi wali nikah pasangan pengantin.
"Nyokap dikirimin foto saat dia dan bokap kawin. Saat itu Opa Hoegeng jadi walinya. Dikirimin sama cucunya opa Hoegeng, mas @ramahoegeng. Terima kasih banyak ya mas. Seneng banget liat fotonya. Masih bersih banget fotonya. Oma Merry yg simpen ya? Apik banget.
#warkopdki #kasinowarkop #hoegengimansantosO," tulis Hanna lewat akun Instagram @hkasino.
Baca Juga: Dipuji Cantik, Inilah Sosok Istri Kasino Warkop DKI yang Jarang Diketahui Publik
Biodata Kasino Warkop DKI
Nama: Kasino Hadiwibowo
Nama lain : Kasino (Warkop)
Lahir: Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, 15 September 1950
Meninggal: Jakarta, 18 Desember 1997
Pekerjaan: Aktor, pelawak
Tahun aktif: 1973 - 1997
Istri: Amarmini (1976-1997)
Anak: Hanna Sukmaningsih
Orang tua: Suparmin (bapak), Kasiyem (ibu)
(*)