GridHot.ID - Adakah yang masih ingat dengan Dirly Idol?
Pemilik nama asli Dearly Dave Sompie ini adalah Runner-up Indonesia Idol musim ketiga pada tahun 2005.
Nama Dirly banyak dikenal masyarakat saat pertama kali membawakan lagu Kisah Cintaku (Chrisye) pada kompetisi Indonesia Idol.
Karier Dirly semakin berkembang setelah berakhirnya kompetisi Indonesia Idol.
Seperti dikutip dari Sripoku, tak hanya di bidang tarik suara, Dirly pun saat ini menekuni bidang akting.
Sudah dari tahun 2006 Dirly mulai menekuni bidang akting, baik itu di sinetron maupun FTV.
Dirly juga semakin dikenal publik tatkala diisukan berpacaran dengan Agnes Mo pada 2007 silam.
Sayangnya, hubungan keduanya kandas dan Dirly menikahi Celine Evangelista hingga dikarunia seorang putri.
Pernikahan Dirly dan Celine juga tak berlangsung lama hampir dua tahun menikah keduanya memutuskan bercerai.
Kali ini, Dirly kembali menjadi sorotan saat tiba-tiba terjun ke dunia politik.
Dikutip Grid.id melalui video yang diunggah akun Instagram @lambegosiip pada Jumat (22/10/2021), terlihat Dirly yang dicecar pertanyaan oleh Najwa Shihab.
Mulai dari alasan menjadi politisi, mengapa harus melalui partai politik, hingga apa yang akan diberikan Dirly.
"Apa yang Anda cari dari jadi politisi?" tanya Najwa Shihab.
"Yang pertama sebuah pengalaman, yang kedua saya ingin membuat sesuatu yang baik dan benar," jawab Dirly.
"Jadi ini coba-coba?" tanya Najwa.
"Bukan coba-coba, tapi saya mencoba menjalani kehidupan saya," jawab Dirly.
"Kenapa harus lewat partai politik? Apa karena sudah terkenal?" cecar Najwa Shihab.
"Bukan karena terkenal, tapi karena sistem yang sudah ada itu dipermudah di parpol," ujar Dirly.
"Apa yang akan rakyat dapatkan?" tanya Najwa kembali.
"Saya tidak dapat mengumbar janji," sahut Dirly mantap.
Netizen pun mengomentari jawaban Dirly ini.
"Sok iyes jawabnya padahal zonk," tulis akun @nulifebegin28.
"Kok malu sendiri nontonnya," tulis akun @noviepraba.
"Saya lebih setuju wakil rakyat dari kalangan anak muda terutama mahasiswa," tulis akun @nadya_shihab.
(*)
Source | : | Grid.ID,Sripoku |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar