"Nggak terganggu (pembuatan film), nggak ada yang tau. Kita kalo ada orang, bahas skenario dulu. Ini kurang begini, lucu begini. Kalo udah nggak ada orang, mereka nggak akan pernah ngomong," ucap Indro.
Indro Warkop mengaku karena saat itu Dono dan Kasino nggak saling ngomong, maka ia berperan sebagai perantara pesan antara keduanya.
"Sampai saat itu Dono kalau mau ngomong sama Kasino, ya lewat gue. Misalnya Dono bilang, 'tuh kasih tahu sama kang mas-mu, gini-gini'.
Nanti baru gue yang sampaikan," ucap Indro.
Terkait hal tersebut, Indro mengibaratkan Warkop DKI bukan cuma sekedar grup lawak, tetapi seperti negara baginya.
Menurutnya setiap orang nggak harus suka satu sama lain dan nggak harus berseteru satu sama lain.
Salut, sekelas grup legendaris Warkop DKI aja ada perselisihan tapi masih bisa terus profesional dalam berkarya.
Tentu ini bisa dijadikan contoh bagi pegiat industri kreatif kalo berbeda pendapat itu wajar dan tetap menjunjung tinggi profesionalitas.
Warkop DKI sendiri dibentuk pada 1973, saat Dono, Kasino, dan Indro pertama kali tampil di Radio Prambors.