Gridhot.ID - Publik tentu sudah tidak asing lagi jika mendengar nama Emma Waroka.
Artis kelahiran 30 Juli 1975 ini kerap berperan sebagai tokoh antagonis di berbagai judul sinetron.
Mengutip Suar.id, Emma Waroka mengawali kariernya sejak menjadi Abang-None Jakarta 1994.
Selain eksis bermain di sinetron, Emma Waroka juga sering main film di layar lebar.
Meski kariernya cemerlang sebagai artis, bukan jaminan sukses juga untuk rumah tangga Emma.
Emma diketahui pernah 2 kali cerai dan pada 2019 lalu kembali menikah lagi untuk ketiga kalinya.
Pernikahan pertama Emma dengan seorang bule, Lee Hawkins bertahan 5 tahun dan resmi bercerai pada 2009.
Ia lalu menikah lagi dengan pesepak bola mualaf asal Chile bernama Juan Luis Lillo Jara pada 2011 dan berpisah bulan November 2012.
Setelah 2 kali menjanda, Emma menikah lagi dengan Bagoes Soeharto yang usianya 18 tahun lebih muda.
Akad nikah Emma dan Bagoes dilangsungkan di Masjid Agung Pondok Indah, Kamis (17/10/2019) lalu.
Emma menegaskan jika usia tidak menjadi halangan untuk hubungan mereka.
Sebelum menikah, Emma dan Bagoes Soeharto telah berpacaran selama 3 tahun.
Pasangan ini pertama kali bertemu di sebuah kegiatan olahraga kebugaran dan kesehatan.
Selain sebagai instruktur senam, Bagoes diketahui memiliki bisnis yakni sebuah pusat kebugaran.
Pusat kebugaran bernama Essential Fitness Management itu digeluti Bagoes bersama Emma.
Emma diketahui sebagai founder, sedangkan Bagoes menjadi founder sekaligus CEO.
Selama 2 tahun pernikahan, rumah tangga Emma dan Bagoes tampak adem ayem dan harmonis.
Meski belum dikaruniai momongan, pasangan itu sering melihatkan keharmonisan di media sosial.
Diberitakan TribunSolo.com, sebelum dan pasca menikah, Emma juga kerap membagikan momen ketika ia berolahraga.
Namun, unggahan Emma yang selalu bagikan momen berolahraga itu rupanya menuai cibiran netizen.
Ada netizen yang menyebut Emma selalu olahraga dan tidak memikirkan anak, padahal ketika tua nanti anak yang akan merawatnya, bukan olahrga.
Mengetahui ada komentar tersebut, Emma memberikan jawaban sindiran yang cukup panjang.
"Semangat pagi Emmania semua... Ini adalah komen terhype yg masuk ke postingan squat kemarin.
Lucu sekali, tapi sekaligus bisa jadi bukti betapa minimnya pengetahuan sebagian org Indonesia ttg manfaat olahraga untuk kesuburan wanita/pria dan juga mental ORANG TUA yg menjadikan anaknya sbg topangan hidupnya kelak," tulisnya mengawali.
"Mamski jd ingat kata2 seorg sinshe Chinese ahli akupuntur yg 15 thn lalu pernah mamski datangi bersama seorg teman mamski yg ingin bisa segera dapat momongan.
Lalu setelah diterapi, si sinshe bertanya kepada kami.."
"Kenapa kamu ingin punya anak? Jawaban teman mamski adalah karena biar ada yg mendoakan saat kita meninggal nanti.
Sinshe yg udah cukup tua itupun tertawa...
Dia berkata: Kamu kenapa jadi manusia yg pamrih? Kok belum2 apa apa sudah minta sesuatu pada anakmu?
Menjadi orang tua bukan krn pamrih tapi harus ikhlas.
Bang!!! Seperti ketampar malu sekali mamski mendengarnya bahkan teringat sampai sekrg ucapan sinshe itu.
Toxic parents adalah orang2 yg punya sifat tidak legowo dan selalu pamrih akan semua yg mrk lakukan utk anak2nya.
Ntah krn adat dan ajaran agama yg menjadikan pola pikir sebagian org Asia bahwa orang tua bagaikan Dewa di dunia. Sehingga muncullah pemikiran seperti komen tadi. I dont know.
Anyways.. mamski seandainya diberikan keturunan oleh Allah semoga dapat menjadi orang tua yg tulus, menyayangi tanpa pamrih, jadi panutan dan mampu mengurus diri sendiri sampai menutup mata.
Anak adalah panah yg dilepas dari busurnya.. Diarahkan kepada sasaran yg tepat... Menjadikannya orang orang yg mandiri dan sukses kelak... Bukan menjadikannya orang yg juga akan perhitungan dan pamrih atas jasanya pada orang lain," tulis Emma.
(*)