"Yas aku nggak tahu harus bilang apa. Mungkin kamu kesel dengernya aku sudah nggak kuat Yas. Kalaupun aku mati, aku mati tenang. Ini sakit nyerang aku banget. Roh aku sudah nggak tenang di badan. Ini dia sudah mau pergi."
"Kalau aku panjang umur, aku bersyukur banget. Kalau aku pendek aku mau bilang yas kamu tuh cowok aku, dunia aku, nafas aku, nadi darah semua apa yang ada di diri kamu aku masukin kamu di dunia aku. Itu sudah sangat jauh. Aku demi Allah rela mati buat kamu. Ini aku ngetik sambil nangis."
"Ini aku pengen omongin saja ke kamu isi hati aku awal ketemu kamu itu jadi hal luar biasa sampai akhirnya Hanna Kirana jadiin kamu cinta terakhir. Yas aku cinta banget sama kamu, sayang banget seumur hidup."
"Sumpah ibarat jantung mau dikasih ke kamu, aku mau sumpah aku gimana harus ngomongnya. Aku sayang sama kamu banget sumpah kayak sayang sama anak padahal kamu orang lain. Aku nggak pernah kayak gini demi Allah demi Rasullah. Aku cinta sayang sama kamu."
"Kalau aku nggak ada, nggak boleh jauh sama mba Novi, mas Agung. Dia baik Yas. Kamu nggak boleh dapet cewek yang nggak baik. Kamu nggak boleh sedih. Kamu nggak boleh keluarin air mata demi cewek."
(*)