Alhasil, rencana Teddy untuk menjual Kos-kosan untuk bertahan hidup itu pun gagal.
"Banyak beberapa yang tadinya kita mau dijual gak bisa, pada mundur semua, karena dari pihak sana nelpon kalau ini bukan punya kang Teddy," paparnya.
Ketegasan Sule itu memang berdasarkan pernyataan Teddy yang kerap membawa media agar menyoroti sikap keluarga Sule.
Teddy seolah masih mencari puing-puing kesempatan agar bisa segera mendapatkan aset milik Lina Jubaedah.
Menurut pengakuannya, mantan sopir mendiang istrinya yang kini bekerja dengan Sule, dikabarkan membawa semua uang kosan yang seharusnya miliknya.
"Sampai sekarang dari tahun 2018 itu yang pertama enggak setor ke saya, terus sekarang diambil Pak Asep."
"Ini saya mau mempertanyakan, kenapa uangnya ke sana (anak-anak Sule)?" kata Teddy, seperti dikutip dari tayangan di kanal YouTube Indosiar, Senin (8/11/2021).
Baca Juga: Dipuji Tampan Saingi Rizky Billar, Teuku Ryan Malah Merendah, Suami Ria Ricis Sampaikan Hal Ini
Tak hanya dirampas hak penghasilannya, Teddy juga mengaku semakin merana karena fitnah yang disebarkan keluarga Sule.
Ia mengaku sulit menjual kosan tersebut karena selalu ada klaim yang mengatakan bangunan tersebut bukanlah milik Teddy.
Alhasil orang yang awalnya tertarik langsung mundur setelah mendengar desas-desus tersebut.
Mereka khawatir dengan status bangunan tersebut yang dinilai tak jelas.
Teddy pun tampak yakin jika hal itu dilakukan oleh putra sulung Sule, Rizky Febian.
"Dari pihak sana (anak-anak Sule) banyak yang bilang ini (aset kosan) bukan punya Pak Teddy."
"Tolong buktikan kalau emang Aa Iky ( Rizky Febian ) atau yang lain mengklaim, tolong perlihatkan legalitasnya," jelasnya.
Padahal dijelaskan Teddy, dirinya memiliki bukti kuat kepemilikan bangunan kostan.
Teddy pun memamerkan bukti kuitansi pembelian bangunan seharga Rp2 miliar tersebut.
Ia pun menegaskan jika kosan yang dia miliki tak ada kaitannya dengan harta warisan milik almarhum ibunda Rizky Febian, Lina Jubaedah.
Terakhir, Teddy mengecam anak-anak Sule agar berhenti mempersulit hidupnya.
Apalagi sampai harus terus menyebar sebuah kebohongan.
"Bukan egois, tapi memperjuangkan hak. Sudah lama banyak mengalah banyak difitnah."
"Kalau otaknya cerdas, jelas semua kasus selesai," pungkasnya.
(*)
Source | : | Grid.ID,Tribunnews Bogor |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar