Dr Tom Peacock, seorang ahli virologi di Imperial College yang menuliskan tweet tentang penemuan itu, menggambarkan kombinasi mutasi varian itu sebagai "mengerikan".
Menggambarkan profil mutasi galur baru sebagai "benar-benar mengerikan". Ia menambahkan bahwa varian itu berpotensi menjadi "lebih buruk daripada hampir semua hal lainnya", termasuk galur Delta yang sekarang dominan, yang memiliki 16 mutasi.
Sejauh ini, tiga kasus telah terdeteksi di Botswana dan enam di Afrika Selatan. Kasus pertama dikumpulkan di Botswana pada 11 November.
Kasus Hong Kong adalah seorang pria berusia 36 tahun yang melakukan perjalanan ke Afrika Selatan pada 23 Oktober dan kembali pada 11 November.
Dia dites negatif saat kembali ke Hong Kong tetapi kemudian dites positif pada 13 November saat menjalani karantina di sebuah hotel.
Di Afrika Selatan, kasus meningkat dari 312 pada Senin menjadi lebih dari 860 pada Selasa, tetapi para ilmuwan percaya terlalu dini untuk mengatakan apakah ada hubungan dengan "varian super" baru.
Varian virus corona baru diidentifikasi setiap saat dan seringkali tidak akan menyebar melampaui segelintir kasus.
(*)
Source | : | Kompas.com,kontan |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar