"Gejala itu sangat mirip infeksi virus umum. Dan karena kami belum melihat pasien Covid-19 selama 8-10 minggu terakhir, kami memutuskan untuk melakukan tes," katanya.
Hasil tes keluar, dan ternyata pasien tersebut dan keluarganya positif Covid-19. Di hari yang sama, ada lebih banyak pasien datang dengan gejala yang sama seperti pasien sebelumnya.
Di saat itulah Coetzee menyadari bahwa ada sesuatu yang baru dari Covid-19.
Sejak saat itu, setiap hari minimal ada 2-3 pasien dengan gejala yang sama dan hasil tes Covid-19 positif.
"Kami melihat banyak pasien Covid-19 yang terpapar varian Delta selama gelombang ketiga. Dan ini tidak sesuai dengan gambaran klinis (dari varian Delta)," katanya, seraya menambahkan bahwa dia memberi tahu NICD pada hari yang sama dengan hasil klinisnya.
"Sebagian besar dari mereka mengalami gejala yang sangat, sangat ringan dan sejauh ini tidak ada yang menerima pasien darurat. Kami bisa merawat pasien ini secara konservatif di rumah," katanya.
Coetzee, yang juga menjabat di Komite Penasihat Menteri untuk Vaksin, mengatakan bahwa pasiennya tidak ada yang melaporkan anosmia atau kehilangan indra penciuman atau perasa dan tidak ada yang mengalami penurunan kadar oksigen atau sesak napas.
Pengalamannya sejauh ini adalah bahwa varian tersebut mempengaruhi orang yang berusia 40 tahun atau lebih muda.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Bank BNI untuk Lulusan S1, Simak Syarat Lengkapnya Berikut
Hampir setengah dari pasien dengan gejala Omicron yang dirawatnya tidak divaksinasi.