"Bougainville tempat yang sangat indah, dengan pemandangan yang luar biasa dan beragam, dan orang-orang yang ramah, tetapi infrastrukturnya masih sangat terbatas dibandingkan dengan Fiji dan Bali," lanjutnya.
Wisata Bougainville
Tempat wisata utama di Bougainville salah satunya adalah reruntuhan Perang Dunia II serta wisata sejarah lainnya.
Ternyata dahulu lebih dari 60 ribu orang AS berbasis di Bougainville selama Perang Dunia II, serta negara tersebut menjadi tempat bersejarah tewasnya Laksamana Jepang Isoroku Yamamoto dalam kecelakaan pesawat di hutan Bougainville.
"Ekowisata adalah area pertumbuhan yang memungkinkan, tetapi selama dua tahun terakhir ini terhenti," sambung Dr Cintra-Oppermann.
Varian Delta Covid-19 juga masuk dan mewabah di tempat tersebut sehingga saat ini masih terbatas.
Tidak hanya karena Covid-19, penyakit endemi malaria juga harus dibasmi serta masih harus mengembangkan layanan kesehatan dan infrastruktur pariwisata.
Perlu waktu lama juga untuk Bougainville bisa membangun citra lokasi wisata yang baik, hal ini karena negara induknya sendiri tercatat sebagai negara dengan reputasi berbahaya untuk keselamatan pribadi.
Reputasi ini tumbuh karena kejahatan dan kekerasan antara penduduk setempat dan korupsi.