Pelatih akan menempa siswa komando sangat keras dan tak pandang bulu.
Bayangkan saja, saban hari fisik dan mental siswa digojlok sampai benar-benar habis.
Mereka disuruh latihan di gunung, hutan, rawa, terjun payung hingga di laut.
Stress, lapar, lelah ditambah 'siksaan' dari para pelatih menjadi teman akrab sehari-hari siswa komando.
Makanya mereka punya anggapan lebih takut dengan para pelatih bertopi merah dari pada setan sekalipun.
"Kami tidak takut setan, lebih takut pelatih," menjadi semacam semboyan tak resmi para siswa komando Kopassus ketika digembleng di Pusdikpassus.
Ya, Kopassus memang tak takut setan. Faktanya, Kopassus pun pernah menyamar menjadi "hantu putih" demi menembus sarang musuh.
Kisah ini terjadi pada tahun 1962 di Kongo.
Saat itu, Kopassus yang masih bernama RPKAD, diminta PBB untuk menjaga perdamaian .
(*)