Sebagian besar berasal dari kepemilikan tanah dan properti.
Kerajaan Thailand diperkirakan memiliki sekitar 40.000 lahan tanah yang disewakan, sementara studi di tahun 2015 tentang kekayaan institusi menemukan Kerajaan Thailand adalah salah satu pemilik tanah terbesar di negara itu.
Kepemilikan tanah ini berjumlah sekitar 6.560 hektar di seluruh Thailand, 1.328 hektar diantaranya terkonsentrasi di Bangkok, menurut laporan Reuters 2019.
Biografi penguasa sebelumnya, Raja Bhumibol Adulyadej pada tahun 2011, memperkirakan kepemilikan properti monarki di Bangkok bernilai setidaknya 44,8 miliar dollar AS, atau lebih dari Rp 635 triliun.
Nilai properti di Bangkok telah naik secara signifikan sejak saat itu.
Kerajaan Thailand juga memiliki saham di dua perusahaan korporasi terbesar di negara itu, yakni Siam Commercial Bank (SCB) dan Siam Concrete Group, dengan nilai 12,2 miliar dollar AS (Rp 170 triliun) tahun 2019.
Sementara Raja Thailand hidup bergelimang harta, diketahui antara 2015 dan 2018, tingkat kemiskinan Thailand, di mana warga hidup dengan kurang dari 1,90 dollar AS, atau kurang dari Rp 27.000 per hari, meningkat dari 7,2 persen menjadi 9,9 persen dari populasi, menurut angka Bank Dunia, dan pandemi diperkirakan akan memperburuk tingkat kemiskinan.(*)