Uangnya terkuras karena kebutuhan sehari-hari dari mulai biaya tinggal di apartemen hingga rental mobil untuk pulang-pergi Aisha ke rumah sakit.
Denada tidak mau mengambil risiko untuk naik kendaraan umum mengingat situasi pandemi Covid-19.
"Listrik, belum lagi untuk biaya segala macam. Apalagi, pada saat itu kita juga lagi siap-siap untuk mempersiapkan Aisha sekolah. Jadi memang kesulitannya itu ya kesulitan sekali," ucapnya.
Meski dalam keadaan seperti itu, ia sangat bersyukur kepada Tuhan karena diberi daya juang yang tinggi dan tak mudah putus asa.
Ia juga mengungkapkan bagaimana campur aduk perasaannya karena terpaksa meninggalkan Aisha di Singapura.
Sebagai informasi, Denada harus kembali ke Indonesia untuk bekerja. Sebab, di Singapura dia hanya bekerja sampingan menjadi instruktur zumba.
Ketika meminta izin ke Aisha, Denada berusaha memberi pengertian dan mengungkapkan alasan kembali ke Indonesia.
Menurut Denada, Aisha mengakui sebenarnya keberatan sang ibu pulang. Namun pada akhirnya dia memberi izin.
"Beberapa hari yang lalu, aku zoom sama dia, dia bilang, 'dua malam lalu aku nangis sendiri malam-malam. Because I miss you'," tutur Denada.
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar