"Cuma ya memang Maura biasalah, agak depresi, konsultasi psikolog, anak muda," lanjut Mayong.
Nurul Arifin menjelaskan bahwa masalah mental yang dialami mendiang putrinya itu merupakan efek dari situasi pandemi Covid-19.
"Karena kalau saya melihat pandemi ini membawa satu akibat ya, banyak orang frustasi karena enggak bisa bergaul bebas," sahut Nurul Arifin.
Nurul Arifin mengatakan putrinya mengalami kondisi frustasi yang cukup dalam.
Hal tersebut lantaran akibat pandemi, Maura Magnalia tak bisa bebas berekspresi dan bergaul dengan teman-temannya.
"Jadi apa yang saya lihat sekarang memang ini bentuk frustasi ya," katanya.
"Ada unsur akibat dari pandemi kan banyak larangan ini itu membuat dia tidak bisa bebas berekspresi, berteman, jadi kelihatannya frustasinya agak dalam," tutup Nurul Arifin.
Seperti diketahui dari Grid.id, Maura Magnalia, putri Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono meninggal dunia dalam usia 28 tahun.
Maura Magnalia meninggal dunia disebabkan henti jantung.
Putri sulung Nurul Arifin dan Mayong itu ditemukan tak bernyawa seluruh tubuhnya sudah dingin saat subuh oleh asisten rumah tangga di kediaman mereka.
Sempat dilarikan ke rumah sakit, Maura Magnalia ternyata tak berhasil diselamatkan.
Rencananya, putri sulung Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono dimakamkan esok hari, Rabu (26/1/2022) di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
(*)
Source | : | Tribunseleb,Grid.ID |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar