"Buat catatan mental tentang orang yang Anda cintai yang tampaknya tidak menghargai kebahagiaan Anda," tulisnya.
Si wanita kemudian menjelaskan bahwa dirinya sudah berkompromi dengan suaminya tentang segala hal yang menyangkut pernikahan.
Termasuk soal larangan mendorong muka ke kue saat resepsi.
"Saya tidak pernah peduli untuk menikah, tetapi saya tidak menentangnya. Jadi ketika pacar saya melamar pada tahun 2020, kami memutuskan untuk melakukannya.
Kami masing-masing mengambil sekitar setengah tanggung jawab untuk mengatur pernikahan, tetapi saya pikir saya cukup masuk akal untuk berkompromi ketika dia benar-benar menginginkan sesuatu.
Satu-satunya aturan keras dan cepat saya adalah dia tidak akan menggosok kue di wajah saya di resepsi," ungkapnya.
Lebih lanjut, si wanita menjelaskan bagaimana dia pergi keesokan harinya, tetapi selama liburan 'semua orang' telah berkumpul memohon padanya untuk memberinya kesempatan kedua kepada suaminya.
Si wanita kemudian menanyakan apakah reaksinya yang meminta cerai termasuk berlebihan.
Tapi tak bisa dipungkiri, bahwa dia merasa 'sangat sesak' setelah kecelakaan mobil serta 'benar-benar panik' setelah wajahnya didorong ke dalam kue.
Wanita ini mengatakan dia sudah tak merasakan perasaan cinta kepada suaminya.
Namun, teman-temannya mengatakan dia terlalu cepat mengambil keputusan untuk bercerai. (*)