"Ada yang keras kepala, pendiam, yang satu gini. Tapi ya dinikmatin aja lah Serahin semuanya sama Allah ya," sambungnya.
Banting tulang untuk mencukupi semua kebutuhan anak anak dan diri sendiri Umi Pipik menjalani takdir yang sudah digariskan untuk dirinya.
Sampai-sampai apa yang diungkap oleh Umi Pipik dikuatkan oleh putranya, Abidzar.
"Makanya aku gak mau kelarin SMA. Jadi pas kelas 2 SMA aku udah gak mau sekolah.
"Aku masuk entertain buat bantu Ummi doang," sebut Abidzar.
Terpanggil untuk membantu ibunya bekerja, Abidzar sebagai anak paling besar merasa punya tanggung jawab itu.
Bahkan putra Umi Pipik atau Abidzar sampai nekat keluar dari sekolah formal.
Memilih untuk masuk dunia hiburan menjadi salah satu cara Abidzar meringankan beban Umi Pipik.
(*)
Source | : | TribunTimur,TribunJatim |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar