Saya pernah menanyakan kata2 itu di guru sekolah saya, sebab saya masih SD saya tidak mengerti, saya tidak pernah lupa apa yg oknum itu perbuat sama saya, memaafkan sudah tetapi saya tidak bisa lupa, Tuhanpun baik sama saya, oknum yg pernah menginjak kepala saya saat sholat, dan memperlakukan saya bukan seperti manusia akhirnya KARMA sekarang," ungkapnya.
Meski begitu, Nora nampaknya mulai bangkit dan berusaha untuk menjadi lebih bahagia.
"Saya harus bahagia!! Saya mau trauma saya dari kecil dari SD sampai saat ini hilang? Dimana trauma dipukul, dihina anak haram, masih teringiang suara yang menyebut ibu saya sudah meninggal.
Saya benci orang itu, dia sempat menginjak kepala saya saat saya sholat/ibadah, bahkan saya pernah di depan kawan SMP saya.
Saat mereka mau kerja kelompok, wajah saya pernah dilempar lap yg berisi tai ayam," ujarnya.
Ia pun berusaha keras untuk menyembuhkan trauma mendalam yang dialaminya saat masih kecil.
"TRAUMA ini harus sembuh, saya ketakutan setiap ketemu orang baru, saya merasa hina, apalagi kata2 "KAMU ITU ANAK HARAM", saya masih ingat dengan memakai baju apa, oknum tsb mencaci maki saya, lalu semua foto ibu saya dibuang, dan oknum itu bilang kalau ibu saya sudah mati," tambah Nora.
"Saya dititipkan ke keluarga, tapi ibu saya ada masa bangkrut, jadi tidak bisa kasih uang ke saya, bahkan sempat lost contact, jadi ya saya jadi sasaran empuk oknum tsb untuk melampiaskan kekesalannya kpd ibu saya," jelasnya.
(*)