Ia memang menetap di Singapura untuk menemani anaknya menjalani perawatan.
Denada tidak mengatakan bahwa dirinya mengalami kebangkrutan.
Namun di balik itu, Denada tidak segan bercerita tentang masalah keuangannya.
Secara gamblang, Denada mengaku bahwa tabungannya pernah hanya tersisa Rp200 ribu saja.
Mirisnya, hal tersebut tidak hanya sekali terjadi.
Selama 2 tahun tinggal di Singapura, Denada memang diketahui tidak mengantongi banyak uang.
Bagaimana tidak, dirinya mengaku tidak bekerja sehingga tidak mendapatkan penghasilan.
Faktor lain yang menyebabkan keuangannya terganggu adalah biaya hidup di Singapura yang jauh lebih mahal dibandingkan Jakarta.
Diketahui dari tribunnews.com, Denada lantas memilih untuk menjual beberapa asetnya seperti rumah dan mobil.
Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perawatan anaknya.
Masih menjalani perawatan intensif, anak Denada diketahui sudah semakin membaik dan dapat kembali sekolah.