Meski hubungannya dengan sang mantan suami telah baik, Sarita Abdul Mukti masih sering menertawakan masa lalunya yang pahit akibat insiden perselingkuhan tersebut.
Maia Estianty lalu menanyakan apakah Sarita Abdul Mukti pernah mendapat fitnah atau diserang balik saat proses perceraian.
"Setelah menggugat biasanya kalau perempuan kebanyakan kalau pas lagi menggugat karena pasangannya ketahuan selingkuh, selalu ada serangan balik untuk menjelekkan balik ke pihak yang menggugat."
"Pernah di fase itu enggak, difitnah balik?" tanya Maia Estianty.
Siapa sangka, Sarita Abdul Mukti mengaku pernah difitnah, mulai dari tak dapat mengurus anak, masak, hingga melayani dengan baik.
Namun, bagi Sarita Abdul Mukti alasan itu tak masuk akal, mengingat perceraian baru terjadi pada tahun ke-19 pernikahan mereka.
"Aku difitnahnya adalah sebagai istri enggak bisa ngurus anak, enggak bisa masak, enggak pernah meladeni dia."
"Tapi kalau menurut aku, kalau memang dia tidak puas dengan keberadaan aku sebagai istri, harusnya usia lima tahun pernikahan sudah cerai dong."
"Dia udah ngambil orang lain lagi. Kenapa harus nunggu 19 tahun? Kenapa harus nunggu dia tajir dulu?" ucapnya.
Mendengar hal itu, Maia Estianty pun punya tanggapan tak terduga.
"Bosen lah, kan laki-laki bosenan," sahut Maia Estianty.
Sarita Abdul Mukti pun bertanya-tanya apakah seorang laki-laki selalu mencari pasangan baru jika bosan.
"Bosanan ya? Sebenernya cewek juga bosanan lho, tapi dikemas dengan, 'Ya sudahlah, ini suamiku, ini takdirku."
"Beda ya sama cowok, kalau bosen cari lagi ya," ujar Sarita Abdul Mukti.
"Ada cowok yang setia, seperti suamiku," jawab Maia Estianty.
"Bisa mencarikan satu untukku?" canda Sarita Abdul Mukti.
Pada akhir kalimatnya, Sarita Abdul Mukti pun membeberkan resep rahasianya dapat kuat saat rumah tangganya dihancurkan orang ketiga.
"Anak-anak harus punya ibu yang sehat. Kita enggak mungkin terpuruk. Pembuktian pada diri sendiri sih.
"Gue cantik kok, dia saja yang tidak bersyukur. Bukan gue yang kehilangan, tapi dia yang kehilangan gue," pungkasnya.
(*)
Source | : | Tribunstyle.com,TribunJatim |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar