"Awalnya, Afi terpeleset di depan kamar mandi dan enggak sadarkan diri. Mau makan dan minum langsung kejang," kata dia.
Sempat dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga di Surabaya, kondisi fisik Afi masih terbilang normal dan tak ada bekas luka apa pun.
Afi juga masih bisa berbicara selama sekitar lima hari. Namun setelahnya, dia tak bisa berkomunikasi lagi.
Dia hanya bisa merespons ketika ada seseorang yang memanggil maupun mengajaknya berinteraksi.
Keluarga lalu membawa Afi ke RSAL Surabaya dan menjalani perawatan selama sekitar dua bulan.
"Dari hasil pemeriksaan, baru diketahui bahwa Afi mengalami penyumbatan darah di otak. Oleh dokter mau di-scan, keluarga saat itu tidak mau karena harus dioperasi," ucap Abdurrohman.
Karena pengobatan medis tak kunjung mengubah kondisi Afi, keluarga pun mencoba pengobatan alternatif.
Seperti pengobatan alternatif milik Ningsih Tinampu di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur dan Jagat Satria di Banyuwangi, Jawa Timur.
Bahkan keluarga membawa Afi kepada kiai hingga dukun, tapi upaya ini tak juga membuahkan hasil.
Ia hanya berharap, putra sulungnya bisa sembuh seperti sedia kala.