Gridhot.ID - Mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung memang kini masih terus diawasi.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, di pertengahan Januari 2022 lalu, Presiden Jokowi sudah memantau terowongan dua yang ada di Purwakarta.
Dari sebagian banyak yang ditunjukkan, masyarakat kini menyoroti terkait penggunaan tenaga kerjanya.
Salah satu yang paling disorot adalah posisi tukang las yang diisi oleh tenaga kerja asing (TKA) China.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, penggunaan jasa tukang las dari luar ini diperlukan karena dalam proses pengerjaan rel kereta menggunakan teknologi yang belum bisa dilakukan oleh tenaga kerja lokal.
KCIC beralasan, penggunaan tukang las dari China adalah karena rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) yang digunakan di KCJB adalah yang terbaru dengan spesifikasi terbaik.
Selain itu, klaim KCIC, rel 60 yang digunakan adalah yang berstandar tinggi.
Sehingga dalam pemasangannya, harus menggunakan treatment terbaik.
"Teknologi terdepan berpadu dalam menghadirkan transportasi massal masa depan. Melengkapi rangkaian EMU terbaru dengan spesifikasi terbaik, rel 60 yang berstandar tinggi, tidak lengkap tentunya jika treatment terhadap rel tidak menggunakan standar yang terbaik pula," kata Manajemen KCIC dikutip dari Kompas TV, Sabtu (12/2/2022).
Untuk itu, pengelasan rel KCJB dilakukan dengan metode Flash-butt welding dengan mesin UN-200 yang berasal dari China.
Proses pengelasan rel KCJB dengan UN-200 ini berlangsung di fasilitas Welding Factory yang berada di Depo Tegalluar Track Laying Base KCJB.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar