Menurut rekan-rekannya, Suster Lucy yang kuliah S2 di Amerika Serikat ini sangat setia menjalankan kaul kemiskinan dan menikmati kehidupannya.
Di Kalkuta, India, di mana ia pernah menjadi sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris, konon Lucy paling sedia jika harus mendampingi orang-orang yang sekarat.
Suster Lucy mengaku mengalami pencerahan saat ia dan keluarganya berlibur ke Hong kong.
“Awalnya saya sangat terganggu saat melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang meringkuk, sakit dan kotor,” ujarnya.
“Insting emosional pertama saya adalah melarikan diri saat melihat mereka dan saya hampir muntah.
“Saat saya meninggalkan orang-orang ini, sesuatu membuat saya melambat, seolah-olah ada yang menyuruh saya kembali kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang baik untuk orang-orang yang tidak beruntung itu.”
Maria Donna memutuskan masuk Kongregasi Misionaris Cinta Kasih dengan nama Suster Lucy Agnes.
Orang tuanya sempat menentang pilihan ini.
Suster Lucy kabarnya bertugas di Timor Timur, salah satu negara paling miskin di Asia.
Luar biasa, bukan?