Semasa hidupnya Dorce Gamalama tak memberitahu dengan jelas kepada Hetty Sunjaya kepada siapa dan bagaimana proses pembagian harta waris miliknya, dia hanya menitipkan keempat anaknya pada sang sahabat.
“Mungkin dia selama ini engga ada jelasin detail masalah harta sama aku ya, tapi dia selalu bilang ‘Hett nanti tolong titip anak-nak gue ya kalau gue mati,itu saja yang dia bilang,” ujar Hetty Sunjaya.
Namun menurut Hetty Sunjaya sang sahabat pernah menjelaskan jika dirinya sudah berbicara dengan pengacara pribadinya untuk mengurus surat pembagian bersama notaris.
“Kalau untuk masalah harta enggak pernah bicara ke saya, tapi dia pernah bilang semua urusan warisan sudah diurus pengacara dan sudah dinotariskan,” ucapnya.
Sementara kuasa hukum Dorce Gamalama, Amelia Mustika menjelaskan Dorce Gamala sudah memberikan keterangan kepada dirinya soal warisan.
“Saya jadi pengacara Dorce dari tahun 2015, banyak sekali permasalahan yang ia ceritakan ke saya,” jelas Amelia Mustika.
Amelia juga sudah di tunjuk oleh Dorce Gamalama sebagai orang yang akan mengatasi masalah harta.
“Ada semua, sudah tercatat di notaris ,juga sudah dibuatkan wasiat, pelaksana wasiatnya saya sendiri,” tuturnya.
Namun menurut Amelia, Dorce Gamalama tak memberikan harta warisannya kepada keempat anak yang ia adopsi.
Hanya saja, semua anaknya tersebut telah ia persiapkan beberapa rumah sebagai hadiah bagi mereka.
“Anak angkat kan enggak dapat waris kecuali tadi itu adalah anak kandung.
Tapi Dorce engga punya anak kandung kan. Tapi Dorce sudah hadiahkan masing-masing satu rumah untuk semua anaknya, karena sudah merawat Dorce dan menemani kehidupan Dorce semasa hidup,” tuturnya.
Terakhir sang pengacara menyebutkan Dorce Gamalama memiliki beberapa rumah kontrakan dan juga deposito senilai Rp 3 miliar yang nantinya akan ia wariskan ke anak yatim yang berada dalam yayasan miliknya.
“Ada beberapa rumah dan tanah untuk semua anak yatim asuhannya,” jelas nya, dikutip Grid.id dari artikel Tribun Medan.
(*)
Source | : | Grid.ID,Banjarmasinpost |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar