GridHot.ID - Menjadi jejak penyebaran agama Islam, membuat Indonesia memiliki banyak masjid bersejarah.
Masjid bersejarah ini jadi bukti jika Islam telah masuk sejak jaman dahulu kala di Indonesia.
Menjelang Ramadhan, memang ada baiknya umat muslim berwisata religi mengunjungi beberapa masjid bersejarah.
Salah satu masjid yang telah berdiri kokoh dari jaman dahulu hingga kini adalah Masjid Istiqlal yang terletak di Jakarta.
Masjid yang menjadi pusat agama Islam ini didirikan sejak 44 tahun silam.
Lalu, bagaimana sejarah berdirinya Masjid Istiqlal?.
Sejarah Masjid Istiqlal
Dilansir GridHot.ID dari Kompas.com, nama 'Istiqlal' diambil dari bahasa Arab yang berarti merdeka.
Proses pembangunannya pun memakan waktu hingga 23 tahun.
Awalnya, pembangunan Masjid Istiqlal diusulkan oleh Menteri Agama pertama RI KH Wahid Hasyim berserta beberapa ulama lain.
Mereka ingin mendirikan masjid yang mampu menjadi simbol bagi Indonesia.
Pada tahun 1953, KH Wahid Hasyim bersama H Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir Sofwan dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH.
Taufiqorrahman mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan.Tepat tanggal 7 Desember 1954 yayasan Masjid Istiqlal beridiri dan diketuai oleh H Tjokroaminoto.
Yayasan ini didirikan tak lain untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut.
H Tjokroaminoto kemudian menyampaikan rencana pembangunan masjid pada Presiden Soekarno dan ternyata mendapatkan respon positing.Bahkan Presiden Soekarno pada tahun 1954 diangkat menjadi kepala bagian teknik pembangunan Masjid Istiqlal, serta ketua dewan juri untuk menilai sayembara maket Istiqlal.
Masjid Istiqlal berdiri di atas bekas benteng Belanda Citadel dengan Taman Wilhelmina yang dibangun oleh Gubernur Jendral Van Den Bosch pada tahun 1834.
Keputusan untuk membangun masjid di lokasi tersebut karena di seberangnya telah berdiri gereja Kathedral dan Presiden Soekarno ingin menampilkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.
Selain itu, ternyata ada alasan politis yang melatarbelakangi pemilihan lokasi tersebut.Presiden SoekarnoinginMasjid Istiqlalmenjadi sejarah baru bangsa Indonesia yang bisa menegakkan kemerdekaan dari penjajah.
Hal itu terungkap dalam buku Soichim Salam yang berjudul 'Masjid Istiqlal Sebuah Monumen Kemerdekaan'.
"Di atas bekas benteng penjajahan ini kita bangun Masjid Istiqlal yang berarti merdeka atau kemerdekaan, (itu) pertimbangan Bung Karno" tulis Solichindi dalam buku tersebut.
Lantas bagaimana dengan arsitektur Masjid Istiqlal?.
Arsitektur Masjid Istiqlal
Dilansir GridHot.ID dari TribunRamadhan,Masjid Istiqlal dibangun di antara dua kanal Kali Ciliwung, sehingga dinding masjiddilapisi oleh batu marmer putih.
Masjid Istiqlal juga punyamenara setinggi 6.666 sentimeter sesuai dengan jumlah ayat Al Quran.
Ujung menaranya terbuat dari kerangka baja setinggi 30 meter melambangkan 30 juz dalam Al Qur'an.
Menariknya, terdapat tujuh pintu masuk ke dalamMasjid Istiqlal.
Tujuh pintu memiliki nama asmaul husna, dari pintu utama bernama Al Fattah, As Salam dan Ar Rozzaq selanjutnya bernama Al Quddus, Al Malik, Al Ghaffar, dan Ar Rahman.
Angka tujuh juga diambil sebagai tanda bahwa ada tujuh lapisan langit kosmologi alam semesta Islam, serta terdapat tujuh hari dalam seminggu.
Jika kamu berniat untuk mengunjungi masjid terbesar se Asia Tenggara ini, jangan lupa sempatkan mampir ke Monumen nasional, Monas karena jaraknya tidak terlalu jauh.
Selain belajar sejarah muslim, kamu juga dapat melihat bukti nyata perjuangan rakyat Indonesia dengan mengunjungi Monas. (*)