GridHot.ID - Rusia dan Ukraina kini semakin memanas.
Suara ledakan di sejumlah kota besar di Ukraina menjadi pernyataan resmi dari Rusia jika Perang dimulai.
Dilansir TribunTimur dari laporan New York Post, pengumuman Perang itu resmi dikeluarkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/2/2022).
Tak lama setelah pernyataan Putin itu, suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev, semuanya kota besar di Ukraina, yang dilaporkan televisi setempat.
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada disana mengabarkan kondisi terkini di Ukraina.
WNI yang juga seorang YouTuber tersebut diketahui tinggal di Ukraina barat.
Ia mengatakan bunyi sirene yang bergema di kota tempat tinggalnya membuat 'merinding'.
Karena sirene itu adalah tanda invasi Rusia dimulai dan "perang sudah dimulai".
"Kami di rumah, saat bangun terdengar suara sirene, dan kami buka jendela...
Di setiap kota ada peringatan dengan suara sirene. Itulah tanda peringatan untuk kita bahwa perang sudah dimulai, beberapa kota diserang," kata Benni Sitanggang dikutip TribunSolo via BBC Indonesia dari kanal YouTube-nya, Kamis (24/2/2022).
Benni tinggal di Kota Ternopil bersama istrinya, yang merupakan warga Ukraina, dan putri mereka.
Sebelumnya, Benni sempat mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa para warga diberikan peta berisi informasi tempat bunker-bunker bila terjadi penyerangan.
Benni mengatakan melalui kanal YouTubenya bahwa sirene terus berbunyi untuk memperingatkan warga berwaspada.
Meski begitu, Benni menyebut suasana di kotanya masih aman dan dia berusaha tidak panik karena istrinya tengah hamil besar.
Di sisi lain, seorang WNI di Kiev - Tono (bukan nama sebenarnya) - juga bercerita mendengar bunyi sirene di pagi hari.
Dia mengatakan telah menyiapkan air bersih dan makanan di rumahnya sebelum memutuskan evakuasi ke KBRI.
"Saat ini sudah ada lebih dari 50 orang termasuk keluarga pejabat KBRI," ujarnya dikutip dari BBC News Indonesia.
Lebih lanjut, Tono mengaku melihat warga Kiev yang antre membeli makanan dan evakuasi mandiri dengan menggunakan kendaraan.
Ia juga mengatakan sempat mendengar bunyi ledakan dari KBRI namun tidak dapat memastikan apakah bunyi itu antimisil Ukraina atau rudal yang ditembakkan Rusia.
Di Kiev, banyak warga melarikan diri dari ibu kota dan berlindung dari serangan udara, gempuran bom pertama sejak Perang Dunia II.
Seperti halnya banyak warga di kota lain di Ukraina, mereka terbangun karena bunyi sirene ataupun ledakan, serangan yang telah diperingatkan Rusia sebelumnya.
Banyak orang mencari perlindungan di bunker atau stasiun kereta bawah tanah.
Sebagian lain antre panjang di ATM bank, supermarket dan pom bensin.
Sebagian warga lain menyelamatkan diri dengan kendaraan mereka.
(*)