Tiang-tiang tersebut pun merupakan tiang asli yang sejak ratusan tahun masih kuat menopang masjid tersebut.
Berbeda dengan masjid Indonesia pada umumnya, ornamen ukiran khas Pakistan dan India kental menghiasi dekorasi dalam masjid.
Di salah satu temboknya pun terukir nama-nama saudagar Akwan yang membangun masjid ini.
Menilik ke bagian luar masjid, terdapat pohon besar nan lebat di sisi kanan dan kiri bangunan.
Ternyata pohon tersebut merupakan pohon bidara, yang dibawa langsung dari Timur Tengah sebagai obat herbal.
Pohon tersebut ternyata dapat berbuah, bentuk buahnya sendiri persis seperti apel dan bisa dimakan.
Biasanya, buah tersebut dikonsumsi oleh masyarakat sekitar sebagai obat.
Ziarah Makam Syarifah Fatimah, Pejuang Islam
Terdapat satu hal yang menarik perhatian pada Masjid Jami Pekojan ini, dahulu di beberapa sisi bangunan masjid juga terdapat puluhan makam yang masih terawat dan merupakan makam asli, yang tidak direlokasi.
Namun, pada tahun 1992-an sekitar kawasan masjid yang penuh dengan makam masyarakat keturunan Gujarat direlokasi ke makam Bergota Semarang.
Kini, menyisakan makam asli para ulama besar penyiar Agama Islam di kawasan tersebut.
Dikutip GridHot.ID dari Tribunjateng, salah satu ulama tersebut adalah pejuang perempuan Syarifah Fatimah yang meninggal bersama salah satu santrinya.
Makam Syarifah Fatimah pun kerap kali dikunjungi para peziarah untuk didoakan.
Makam Syarifah Fatimah tampak khusus dikelilingi pagar berwarna kuning keemasan, membuat siapa pun yang menuju timur masjid akan dengan mudah menemukan makam ini.
Begitu pula yang hendak masuk ke makam tersebut, hanya perlu naik dan turun satu anak tangga dengan bertelanjang kaki.
Semasa hidupnya, Syarifah Fatimah dikenal sebagai sosok penyebar agama Islam sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia yang kharismatik, ia juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Egista Hidayah |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar