Akhirnya Tessy memilih bergabung dengan seni panggung hiburan rakyat (ludruk) di Surabaya.
Karier di dunia ludruk menyeretnya hingga panggung hiburan Srimulat Surabaya pada 1979.
Saat bergabung bersama Srimulat, Kabul mulai tampil sebagai wanita dengan nama Tessy.
Ciri khasnya saat memerankan diri sebagai Tessy adalah berperan layaknya banci, berkosmetik tebal, bibir monyong, cincin batu akik bermata besar yang banyak di jari-jarinya, serta logat Suroboyo yang kental.
Pada 2008, keaktifannya di dunia hiburan mulai menurun ketika ia dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia.
KPI beralasan, peran yang diperagakan Tesst merusak moral generasi anak bangsa.
Padahal, kata Tessy, karakter yang dia bangun ini untuk kebutuhan panggung dan hanya sebatas peran.
Setelah kejadian itu, Tessy mengaku stres dan malah terjerumus kecanduan narkoba.
Pada 23 Oktober 2014, ia ditangkap oleh jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri setelah mengetahui bahwa ia mengkonsumsi narkoba jenis sabu.
Bahkan dirinya sempat mencoba bunuh diri sebelum ditangkap dengan meminum cairan pembersih lantai.
Di penghujung tahun 2015, Tessy dinyatakan bebas dan diizinkan pulang.