Lebih lanjut, Ichal mengungkapkan dirinya ikhlas dilaporkan jika masih ada korban yang merasa dirugikan.
"Makanya sampai sekarang aku bilang kalau memang ada korban yang merasa aku rugikan, laporin ke polisi, aku akan mengajarkan ke semua afiliator untuk kooperatif," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan banyak korban yang depresi hingga nekat mengakhiri hidup karena mengalami kerugian bermain binary option.
"Itu dia, akhirnya sampai ada yang bunuh diri, habis Rp 1,3 M, ada yang habis sekarang nggak punya apa-apa tinggal di gereja, depresi, stres, banyak," ungkap Ichal.
Bahkan Ichal menceritakan ada korban dari afiliatior lain yang mendatanginya dan meminta pertolongan padanya.
Para korban mencarinya setelah dirinya viral karena membongkar perihal sisi gelap binary option.
"Iya, tapi itu bukan korbanku, ibu-ibu naik motor pakai jilbab, anaknya juga pakai jilbab, aku pikir Gojek, kebetulan emang pesen Gojek, kok cepet banget, perasaan baru pesen, ternyata ibu-ibu, Mas Ichal yang viral ya? aku rugi Rp 150 juta mas, tolong aku, sampe kakiku dicari sama dia mau dicium," cerita Ichal.
Usai didatangi korban, Ichal berusaha meminta bantuan Wakil Menteri Perdagangan untuk mengusut kasus ini.
"Itu yang bikin aku akhirnya jam setengah satu malam lewat sahabatku, aku bilang pengen ngobrol sama pak Wamendag Wakil Menteri, setengah 1 malam Pak Wamendag respect banget di-WhatsApp, dia nelefon, siangnya diajak ketemuan mau, kita langsung ngobrol," ujarnya.
"'Pak Wamen ini bahaya Pak,' ini udah kita observasi, Pak Wamen harus cepat, 303, ada satgas investasi,' kan kita nggak tahu literasinya yang begitu cepat, jangan cuma signal aja yang diblokir, harus ditelusuri dananya," tutup Ichal.